Monday, December 09, 2002

Manusia bahagia bila ia bisa membuka mata.
Untuk menyadari bahwa ia memiliki banyak hal yang
berarti.
Manusia bisa bahagia bila ia mau membuka mata hati.
Untuk menyadari, betapa ia dicintai.
Manusia bisa bahagia, bila ia mau membuka diri.
Agar orang lain bisa mencintainya dengan tulus.

Manusia tidak bahagia karena tidak mau membuka hati,
berusaha meraih yang
tidak dapat diraih, memaksa untuk mendapatkan segala
yang diinginkan,
tidak mau menerima dan mensyukuri yang ada.

Manusia buta, karena egois dan hanya memikirkan diri,
tidak sadar bahwa ia begitu dicintai,
tidak sadar bahwa saat ini, apa yang ada adalah baik,
selalu berusaha meraih lebih, dan tidak mau sadar
karena serakah.

Ada teman yang begitu mencintai, namun tidak
diindahkan,
karena memilih, menilai dan menghakimi sendiri.
Memilih teman dan mencari-cari, padahal di depan mata
ada teman yang sejati.
Telah memiliki segala yang terbaik, namun serakah,
ingin dirinya yang paling diperhatikan, paling
disayang,
selalu menjadi pusat perhatian, selalu dinomorsatukan.

Padahal, semua manusia memiliki peranan, hebat dan no.
satu dalam
satuhal, namun belum tentu dalam hal lain, dicintai
oleh satu orang
belum tentu oleh orang lain.

Kebahagiaan bersumber dari dalam diri sendiri, jikalau
berharap dari
orang lain, siaplah ditinggalkan, siaplah dikhianati.
Kita akan bahagia bila bisa menerima diri apa adanya,
mencintai dan menghargai diri sendiri, mau mencintai
orang lain,
dan mau menerima orang lain.

Percayalah kepada Tuhan, dan bersyukurlah kepadaNya,
bahwa kita selalu diberikan yang terbaik sesuai usaha
kita,
tak perlu berkeras hati,
Ia akan memberi kita di saat yang tepat apa yang kita
butuhkan,
meskipun bukan hari ini, masih ada esok hari.

Berusaha dan bahagialah karena kita dicintai begitu
banyak orang.
________________________________________________


Tangga kehidupan penuh dengan serpihan kayu,
tetapi anda tidak pernah menyadarinya
sebelum anda terpeleset ke bawah

No comments: