Saturday, September 20, 2003

kangen ma blog ini..

oioioi setelah ini gw ga bisa ditemui di IRC juga di YM...cyaaa allll..cuma di athenian dan ICQ :) bye byeeeeeeeeee

Monday, September 08, 2003

Pengumumuan



We are moving to : Http://athenian.jewelsofbali.com

ketemu disana....

Monday, August 25, 2003

''Suntinglah Aku dengan Hatimu, Febby''
Ngomong-ngomong soal BOM MARRIoTT, ternyata membuahkan kisah Romantis dan mengharukan. Dia adalah Febby Firmansyah. Pegawai marketing yang kala itu sedang menjamu tamunya di hotel itu ikut menjadi salah satu korban ledakan bom. Sang teroris mungkin tak tahu, Febby berencana ingin mengakhiri masa lajangnya, persis 16 Agustus lalu, dan sang permaisurinya adalah Delirathnasari. Tetapi, bom bicara lain. Tepatnya Di ICU Luka Bakar RS Pusat Pertamina, tempatnya dirawat, ada cerita seru. Sepotong puisi ikrar kesetiaan cinta pun tercipta....

''Febbyku sayang,
Aku mau hari ini menjadi hari di mana aku berikrar setia padamu
Biarkan aku bersumpah...
Meski dengan dini

Izinkan hatiku dan hatimu menjadi saksi
Dan penghulu dari ikrarku
Ketabahan, kekuatan hati dan senyummu
Yang pantang menyerah,
Menguatkan semangatku siang-malam

Calon suamiku tercinta,
Tataplah aku,
Beri aku anggukanmu
Biar aku tau
Kau telah menyunting aku dengan hatimu"


Jakarta, RSPP, ICU Luka Bakar,
Kamar 288, 16 Agustus 2003
Delirathnasari(AYI)

weihhhhhh....



Ngga keurus ni blog.. sedih dee..
gue sendiri gi sibuk ngurusin athenian dah buat themes baru...sendiri.... :)

kapan ya bisa nulis lagiii...

Saturday, August 16, 2003

081338772242 .........
Sekedar pengumuman, Kalo Nomer gw sekarang udah diganti... soalnya keisengan sodara gw, walaupun bule tapi bego nian, rusakin nomer gw yang lama. Kemaren sempat marahin dia dengan bahasa inggris yang pas-pasan, tapi lumayanlah dia bisa ngerti dan sebagai gantinya dia rela nyerahin Topi kesayangannya hohoho kesian sih tapi ndak apalah lagian kenang-kenangan buat gw. So.. sorry lagi gw umumin disini, nga tau siapa aja yang kenal gw, tapi klo sms tolong sebutin nama ya. Klo nga aku nga save en nga di gubris :P hehehhe :D

Monday, August 11, 2003

New



HTTP://DEVELOPER.JEWELSOFBALI.COM

U CAN REGISTER IF U WANT

Saturday, August 09, 2003

Bingung...


mo diisi apaaa coba...

Tuesday, August 05, 2003

Heheeheh, aku di invite yeee :D. Okeh rip makasih banyak man. Entar aku nulis disini bukan sekarang yah. Soalnya gw lagi buru² :D

Monday, August 04, 2003

Jago Ngegombal



Ternyata gue jago ngegombal....mesra abis, dibawah ini email yang pernah gue kirim 2 tahun lalu ke seseorang, jauh sebelum ketemu Monik dan kawan lain.... :

Hehehhehehehhe...
Assalamualaikum Wr. Wb,..
Bagaimana khabarnya ###### sayang?? dah siap berangkat yah? Dah siap
dengan semua yang diperlukan?
Mungkin Obat Anti Mabok, atau keperluan lainnya selama diperjalanan?
Ingat lho, perjalanan jauh, butuh stamina yang prima dan fit. Aku gak
akan Happy kalo misalnya nanti denger kabar ###### sakit atau nggak enak
badan sesampainya di Jakarta. Ok sayang? jaga Kesehatan.

Nanti, sesampainya di Jakarta aku harap ###### segera memberi kabar ka
Aku, dan cerita semua pngalaman yang menarik selama perjalanan. Pasti
menarik yah,..menempuh jalan panjang lewat laut,..terapung disana dan
berdiri di halauan diterpa angin laut yang membelai lembut rambut
lembutmu. Akan bahagia sekali rasanya jika aku disana berdiri disampingmu,
bersama menatap kedepan dan membelai rambutmu serta menyongsok mentari pagi
bersama. Aku merindukanmu, merindukan hadirmu dalam hidupku. Bagaimana
dengan ######? Berperasaan sama? Syukur jikalau iya jawaban yang kamu
sampaikan. Jika sebaliknya, aku tetap berbahagia demi kebahagiaan engkau
sayangku.

Di Bali, dalam beberapa hari ini kan berlangsung hari raya
Nyepi,..yah,..Nyepi.
Seperti namanya ia berarti ssatu ibadah bagi umat Hindu untuk melakukan
ibadah yang dikenal sebagai Panca Brata Penyepian. Lima jalan yang
ditempuh dalam ibadah itu, berupa pemusatan pemikiran pada ibadah berupa
tidak melakukan berbagai kegiatan seperti tidak menyalakan api kala
malam(lampu), tidak bepergian, tidak menikmati hiburan, tidak makan/minum
(puasa) dan tidak bekerja. Dalam prosesinya dilakukan beberpa tahap
upacara antara lain melasti ke pantai sehari sebelumnya, yakni kegiatan
pembersihan diri dari segala hawa nafsu buruk.
Begitulah, dalam upacara sebelum penyepian pun dilakukan satu tradisi
ritual berupa pembuatan ogoh ogoh. ogoh ogoh ini berupa patung yang
terbuat dari kertas yang melambangkan sifat sifat buruk manusia seperti
raksasa yang penuh hawa nafsu, bunatang binatang yang merupakan simbol
keserakahan manusia, dan hal hal buruk lainnya. Ogoh ogoh ini diarak
keliling desa untuk kemudian dibakar sebagai simbol pembakaran dan
penghancuran sifat buruk itu. Itu merupakan awal dari hari nyepi,..selama 24 jam
setelahnya. ketika Nyepi tiba, semua orang berdiam diri di
rumah,..mengkhusyu kan diri beribadah danmenghibdari berbuat hal hal yang dilarang
agama. Sepanjang jalan sepi, tak ada suara kendaraan bermotor, tak ada
suara gaduh,. tak ada siaran radio semuanya sepi semuanya
tenang.Hening,...banget.
Dan selama sehari itu, kenikmatan hidup begitu terasa karena
keheningannya. Aku selalu merasa happy ketika itu, karena memang sudah sebel sama
suasana kota. Bahkan aku merencanakan nantinya aku nyepi di desa tempat
aku KKN doeloe yang rasanya sudah seperti rumah kedua bagiku. Berkumpul
bersama pendusuk desa, bersama orang orang yang berfikir sederhana dan
hidup dengan kesederhanaan.

Bagaimana dengan ######?
suka gak sama suasana yang sepi, tenang dan teduh?
Klop rasanya kalo emang cocok,.hehehehhe,...
###### tau gak, bulan ini, maret, di Bali begitu penuh dengan perayaan
hari raya. Dimulai dengan hari raya Galungan, Kuningan dan tanggal 25
nanti hari raya Kuningan. Dan kalo boleh sedikit cerita aku kan cerita
bagaimana aku sama temenku, pas manis galungan yang lalu berkunjung ke
desa KKn ku itu.


Nah,..
pas manis galungan itu (sehari setelah hari raya galungan),...aku jalan
jalan ke desa tempat aku dulu KKN, desa Pohsanten, Mendoyo di Bali
Barat.

Aku kesana berdua,..dengan kawanku yanga anak batak si Parapat. Dari
denpasar kami berdua melakukan perjalanan dengan mengendarai sepeda motor
kesayanganku yang..kemana mana
selalu menyertai...dan kalo ###### nanti ke Bali, kemana mana kelak kita
kan bersamanya.

Dua jam perjalanan kami tempuh, dari denpasar menuju mendoyo.
Perjalanannya gak mulus karena dari dalam kota sampai
daerah Tabanan, perjalanan terasa begitu berat karena macet. Dimana
mana orang pengen menikmati hari liburnya dengan
jalan jalan. Baru deh, setelah lepas tabanan, kami bisa memacu motor
dengan kecepatan penuh.

Sampai di negara,.kami langsung menuju rumah kepala dusun, dan disambut
dengan penuh kehangatan.
seneng banget rasanya. Kami ngobrol banyak,.panjang lebar,,...saling
tanya kabar satu sama lain,..juga tentang kabar kawab kawanku yang
tak bisa ikut kesana. Lama kami berbincang disana,..sampai akhirnya
kami,...(aku,Kadus, parapat) jalan menuju rumah lain seorang warga,..
yang bagi kami yang KKN dulu dianggap bukan lagi orang lain. Sudah
kayak sodara sendiri,.gitu.
O`ya...nama kepala dusunku itu pak Putu, dan yang kami tuju sekarang
adalah pak Budi.
Disana, pun kami disambut dengan ramah,.dan dengan cepat kabar
kedatanganku bersambung ke beberapa "semeton"lain,,..
yang menyampaikan kedatangan ku berantai.
Wowwwwwwww,..
rasanya cool banget disambut begitu.....dengan kesederhanaan dan senyum
tulus.....
Menariknya,..
Pak putu punya ide "gila", dengan membeli ikan di pantai perancak yang
tak jauh dari sana,..
dan manggang ikan,, sambil ditemani beberapa botol beer.....kita enjoy
disana.....!!!!!!( Jujur aja, aku suka aja minum bir)
Beberapa warga yang melintas,..sekedar basa basi,.atau juga ikut serta
dalam tongkrongan itu...
berhenti dan ikut menikmati beer dissana. Dan,,.begitu ikan panggang
itu kelar,..
ramai ramai kita menyantapnya. Wahhhhh,...bener bener nikmat deh......
ikan kerapu panggang,..sama ikan laut lain,..dibumbui sambel terasi
sederhana...tapi pedes,,..
juga daun kemangi yang sedap.....
nikmat banget............terasa sekali aroma desanya yang kental,..yang
serasa tak ada beban...lain.....

Sampai hari merangkak menuju malam,..
kami mengkahiri acara indah itu dan melanjutkannya di kali.....
mandi barengggg.......ehhehehheheheh...
kebayang gak???
di kali,..disuasana gelap,..banyak orang,..(sekitar 10 orang), mandi
bareng disungai.
Kesemuanya tanpa bungkus sehelai kain pun. Hihihiihihhihi,.....
jangan dibayangin deh...........rame abissss...
sambil ngobrol "ngalor ngidul", kami berendam,,,..menggosok
kaki,..badan .........menikmati cahaya rembulan dan dinginnya aliran sungai
dangkal itu.
Asyikkkkkk banget. Suasana yang jarang sekali aku rasakan,.. susana
yang hanya dapat dirasakan di desa desa.

Seusai dari sana,..kembali perutku dihajar campuran arak dan
beer,..yang membuatku sempoyongan.
Sekedar info,..yang namanya arak dan beer di Bali,..bukan barang yang
susah ditemui. Di banyak tempat,..sangat mudah menemukannya.
Makanya,..kemana mana aku melangkah dirumah penduduk,..terutama jika
yang aku kenal itu cowok,..pasti deh Beer atau AraK. Nggak jauh dari itu.

Tak terasa,..
dua hari aku disana,...
semua terasa begitu cepatnya,..
dan detak detak waktu aku lalui dengan perasaan yang teduh,..
yang bahagia,......
seneng banget......dapat merasakan kesejukan desa,...keramahan dan
keiklasan senyum mereka,..
dan,..aku ingat pernah baca satu tulisan tetua,..bahwa,..desa merupakan
satu tujuan akhir banyak orang indonesia,..terutama mereka yang ada di
kota,..
mereka kan berkata, "kelak,..kan kuhabiskan masa tuaku di desa,..di
kampung halaman yang sejuk dan rindang".
###### kepikiran kesana???
aku banget banget!!!
pengen banget rsanya,..bisa menikmati hidup yang teduh di desa yang
tenang dan damai,.....
dan kalo dipikkirrrr,..
di desa ini lah,.ruh..dan spirit bangsa indonesia berada,..
penduduk desa yang terabaikan oleh derap
pembangunan,..justru,...pemegang alur kehidupan...
######,..
sampai disini dulu yah sayang....
lain kali cerita yang lain,..sepulang aku dari sana, dari pohsanten.
Tunggu aja yah sayang...
muaaaaaach..
############
arif


heuhehuheue gombal abis..........


Email



Ternyata gue pernah kirim email ke dosen dan dibales inline.... ini dia:

From: arif nofiyanto
To: saraswati@unud.ic.id ; teknik@unud.ac.id

Date: Thursday, July 20, 2000 10:54 AM
Subject: Selamat Untuk Web Site-nya

Terima kasih atas emailnya
Anda bisa lanjutkan membaca komentar saya di bawah ini



>Hallo, Ibu....
>Saya salah satu mahasiswa FT Unud yang baru saja buka
>website unud.
>Kesan pertama saya KOK SEPI?
>Soale beberapa kali saya sudah masuk ke web univ lain,
>mereka bagus2 lho.....jadi iri....
>Trus, kalo boleh tau apa se, kendalanya disini?
>Apa kurang peminat?
>Saya pikir nggak juga,banyak mania internet yang saya
>kenal di kampus ini. Atau minimnya dukungan
>universitas?



Hey, kenapa anda tahu saya ibu / salah satu ibu dosen.
web site ini ada tanpa SK dan Tanpa Dana. Dengan kata lain lahirnya
atas
usaha sendiri yang mandiri karena ingin berbuat sesuatu. Setelah lahir
dibantu oleh Fakultas untuk penyewaan space di ISP. Tentu saja anda
juga
dapat berbuat sesuatu dalam pengisian materi yang dapat
dipertanggungjawabkan oleh dosen pengasuh mata kuliah anda. Hal ini
juga
dilakukan di Univ lain seperti ITB.



>Ya, saya pikir, yang terakhir inilah
>jawabannya....padahal, rektor dari dulu ngomong soal
>persaingan bebas, tapi nyatanya?
>Ah, ibu tau sendiri lah....
>O' ya Bu, boleh saya tau pendapat ibu tentang
>perkembangan FT sekarang ini?
>Kalo saya se, sederhana saja.....memandangnya....dan
>begitu sederhananya, jujur saja saya nggak berharap
>dapat apa2 dari kampus ini. Selama hampir 4,5 taon
>saya kuliah di sini, nggak membuat saya berfikir
>cerdas....saya mungkin cuma robot yang diprogram untuk
>paham beberapa rumus yang itu akan saya selesaikan
>nanti di ujian.
>Ngenes rasanya, terlebih ketika saya banyak
>berkorespondensi dengan teman2 dari univ lain, rasanya


hal ini harusnya anda lakukan penelitian, jangan hanya dirasa. Dari
hasil
akreditasi ternyata grid Teknik Unud di tingkal nasional tidak
mengecewakan.
Anda dapat tanya ke PD I atau PR I.
Dari hasil yang saya dapat di ITB (S2 saya di ITB), Mahasiswa pasca
sarjana
asal UNUD selalu selesai tercepat dengan IP tertinggi. Saya dengan di
ITS
juga demikian.
Yang perlu saya komentari terhadap diri anda adalah berbuatlah sesuatu
untuk
mengisi diri anda sendiri dengan mandiri tanpa tergantung orang lain
baik
itu dosen. Sikap ini akan anda butuhkan bila telah terjun ke
masyarakat.
Anda harus mampu membuka lapangan kerja sendiri. Lakukan kerja paruh
waktu
baik selama linuran atau sebagian waktu kuliah tanpa mengganggu kuliah
baik
absen maupun nilai karena IR / arsitek merupakan gelar profesional
(sama
dengan dokter yang memerlukan 2 tahun tambahan untuk gelar tersebut).
Bagaimana dapat menambah wawasan bila sepenuh tahun untuk kuliah
(3semester
termasuk penyegaran).



>teknik kita ini perlu dipermak abis.
>Bu, sorry ya, kok jadi curhat....
>Abisnya saya nggak tau email pak Bud, Pak Dana, atau
>pak Yansen. Tapi jujur aja saya salut sama pak
>Bud.....
>Dia banyak buat gebrakan selama jadi PD I. Sesuatu hal
>yang mungkin tak akan pernah terjadi jika bukan pak
>Bud yang satu ini. Mulai dari pengeluaran nilai dosen,
>ampe kul penyegaran........



Kuliah penyegaran sebenarnya merupakan penyimpangan. Untuk ini perlu
sosialisasi atas program tersebut. Juga perlu diperhatikan perihal
program
menuju otonomi pendidikan di tingkat jurusan, yang mana belakangan ini
yang
menandatangani daftar pelajaran dan nilai adalah ketua jurusan. Bila
jurusan
bersedia melaksanakan sesuai dengan persetujuan rapat jurusan makan
program
penyegaran dapat dilaksanakan.
Maka oleh sebab itu masing-masing baik PD I maupun Ketua jurusan
membuat
suatu usaha yang tidak memaksakan kehendak, yang membuat bahagia semua
mahasiswa. Dilain pihak mahasiswa jangan membuat pernyataan (pada waktu
open
talk) bahwa penyegaran itu membeli nilai. Oleh sebab itu banyak dosen
tidak
terima dan mengatakan tidak siap melaksanakan penyegaran.




>Ya, kekurangan nya mungkin pada tingkat performa yang
>sering terlihat sok tau.


Oleh sebab itu perlu belajar teknik komunikasi yang baik untuk menjadi
orang
bijak ataupun orang pandai yang diterima di semua tempat



>Bu, jujur aja, saya nggak tau, email ini akan sampe
>apa tidak atau siapa yang baca.....
>Apa yang saya sampaikan disini ya....apa yang ada
>dalam batin saya..........
>Ibu mungkin nggak tau saya, tapi banyak dosen dan
>petinggi kampus tau saya......:)


jangan sok terkenal OK



>So,...
>saya pikir harus segera disudahi....
>Trims telah membaca ini.....
>Arif
>sipil
>
>

Anda dapat bersurat selanjutnya untuk para bapak / ibu dosen. Tetapi
sangat
bijak bila anda dapat berkomunikasi langsung dengan beliau-beliau
tersebut
dalam suatu pertemuan sehingga tidak setiap orang harus diberi
penjelasan
masing-masing

terima kasih
redaksi
______________________________________________
>Do You Yahoo!?
>Get Yahoo! Mail – Free email you can access from anywhere!
>http://mail.yahoo.com/
>
** Pengumuman (juga) **

Ada yang punya obat buat 'ngatasin stress??? Tell me!!

Sunday, August 03, 2003

Pengumuman SPMB



a. Hasil ujian akan diumumkan pada bulan 4 Agustus 2003
b. Apabila terjadi perubahan tanggal pengumuman, akan diberitahukan lewat media massa
c. Pengumuman penerimaan mahasiswa baru bagi yang diterima pada program studi tertentu akan disampaikan melalui :

1. Koran Pengumuman
Diedarkan oleh Panitia Lokal pada bulan Agustus 2003
2. Lembar Pengumuman
Ditempelkan oleh Perguruan Tinggi Negeri pada bulan Agustus 2003
3. Homepage SPMB 2003 pada 3 Agustus 2003 jam 18.00 WIB
http://www.spmb.or.id


Selamat!

Peserta dengan nomor 2032113129 diterima di program studi 224743.



== sahabat ==

Yang namanya sahabat tuh.. relatif....
Sahabat yang mana yang di minta ?

Artinya....
Pas tiba saat nya kita bisa di dengarkan.. kita bisa menjadi raja di pikiran orang itu... kita merasa dia sahabat.. karena dia selalu sejalan dengan kita... kita terlalu mempercayai nya....

Tapi di lain waktu... karena suatu hal juga.. yang namanya sahabat tuh jadi "enemy" dalam artian tidak sejalan lagi... lambat laun kita menjauh... dan akhirnya tidak pernah bercerita lagi... yang kemudian membuat kita mengenal orang baru lagi.....

Dan begitulah seterusnya.....

Pada dasarnya.. kita tuh ego nya ketinggian.. mintanya di mengerti saja....

Kalau kita mencoba mengerti... andai aku jadi dia.... gimana ya?.....

Wanna know somethin?

Sahabat ku ya hatiku....
Kemana ku pergi kuturuti kata hatiku....

:)

Saturday, August 02, 2003

sebuah statement...



Dua pesan masuk. Berturut-turut begini bunyinya:

1. kamu percaya sahabat itu ada? aku tidak :(

2. kamu percaya ada orang yg bisa dan tulus menerima kita apa adanya? aku tidak! pengalaman mengajarku berfikir begitu....

My Resume :

1. I say,"Takkan Rosul memanggil orang-orang terdekatnya dengan panggilan Sahabat Jika Sahabat itu takpernah ada.

2. I say,"Cari Lebih Banyak Pengalaman!"

Thursday, July 31, 2003

madya....



innalillahi wainailaihi rojiun, telah pulang ke rahmatulloh temen kita bernama madya aka wongedan, semoga amal kebaikan nya di terima disisinya .. aminn..

Insomnia.....



Tiga minggu ini gue ga bisa tidur malam.... ngga ngantuk juga... huehuhuehe nyebelin kan.... efeknya badan cape dan pikiran melayang kmana-mana..... korbannya, yang no hpnya ada di gue... hehehhee.....

Wel, smua harus diatasi...segera. ada ide? Gimme advice pls...

:)

Wednesday, July 30, 2003

Kenapa yah, kita sering kali menjadi bijak jika 'ngedengerin orang curhat. Kalimat-kalimat penambah spirit, lancar mengalir dari bibir kita. Dan jika mereka yang curhat itu bilang :" Gue nggak bisa! Elo nggak ngerti sih masalahnya! dan bla.. bla.. bla..." kita berpikir bahwa mereka itu cengeng! Kita juga merasa bahwa mereka cuma orang-orang yang lemah, yang cuma mampu bermain dengan perasaan, nggak pernah mau pake logika! Kita selalu merasa bahwa kita lebih kuat, bahwa kita lebih bisa melihat permasalahannya dengan jernih, lebih bisa berpikir logis, lebih segalanya....

Hm.. tapi pernah kah kita berpikir -sekali saja dalam hidup kita- apakah kita juga cukup bijak melihat permasalahan kita sendiri?? Apakah semua kalimat yang kita sampaikan kepada orang lain, telah mampu kita terapkan terhadap diri sendiri? Apakah kita cukup kuat, sehingga mampu menepiskan keinginan gila -untuk bunuh diri misalnya- ? Apakah bukan sebaliknya, bahwa ternyata kita ini lemah??

Kita memang jarang -kalo nggak mau dibilang tidak - bisa bijak terhadap diri sendiri! Tapi nggak ada salahnya kalo itu dimulai dari sekarang, dari hari ini! Seperti yang gue pengen juga lakuin...

Thursday, July 24, 2003

lagu lagu yang lagi gue suka



huehuhueuehe norak banget nee... ngepost lirik lagu... egp ah....

Johan UntungM

Gubahanku



kutuliskan lagu ini
ku persembahkan padamu
walau pun tiada indah
syair lagu yang kugubah

kuingatkan kepadamu
akan janjimu padaku
duhai gadis pujaanku
jangan kau tinggalkan daku

*
walau apa yang terjadi
tabahkan hatimu slalu
jangan sampai kau tergoda
mulut manis yang berbisa

setahun kita berpisah
sewindu terasa sudah
duhai gadis pujaanku
cintaku hanya padamu

(Repeat *)

cinta...ku...hanya...padamu...


Young Favourite

Jangan Pernah Berkata Benci



bagaikan malam tak berbintang
tanpamu disisi slalu
bagaikan bunga tak tersirami
ku kan layu...
lunglai tak berseri

*
jangan pernah berkata benci...
padaku...
jangan pernah berkata kau akan....
tinggalkanku...

sayangi daku selama-lamanya
setiaku semakin nyata
semoga cinta antara kita
tiada satu penghalang menimpa

(Repeat *)

(Repeat *)



Wednesday, July 23, 2003

Bukan dongeng Terindah Tentang Cinta (3)



Denpasar, 13 Mei 2002, Usai Nyepi.

Ale. Begitu singkatnya namaku. Secara berseloroh, kawan-kawanku sering mempelesetkannya sebagai Anak Leak. Aku adalah Anak Lelaki. Tentu saja aku lelaki. Diselangkanganku terdapat sepotong tongkat mini yang ujungnya tumpul berlubang. Sebentuk tongkat yang unik, karena ia bisa mengeras, membesar dan kemudian kembali mengendur. Tergantung situasi yang ada. Yang rada mengherankan, tongkat mini ini selalu mengeras tiap pagi juga diwaktu waktu lain ketika ada sesuatu yang inda melintas didepan mata.

Dengan sebatang tongkat mini ini, kelak seorang lelaki kan terbukti apakah ia lelaki sejati atau bukan. Apa hubungannya? begini. Banyak adagium tentang kesejatian lelaki. Misalnya bahwa lelaki sejati adalah mereka yang pernah menaklukkan berbagai puncak gunung, mereka yang merokok merk tertentu, mereka yang banyak gonta-ganti cewe. Tapi bagiku, bukan itu. Yang menjadi penentu kesejatian seorang lelaki adalah bisa tidaknya ia membuat hamil perempuan. Bukankan ujung-ujungnya disana? Dan tentu saja, berkat kerjasama yang erat antara si tongkat mini yang sering nakal dan lawannya yang merekah itu.

Ale, anak Lelaki yang kini berada dalam tahap awal kedewasaan. Belum sepenuhnya dewasa, karena aku merasa bahwa untuk bisa dikatakan dewasa, selain tidak lagi berperilaku kekanak-kanakan, seseorang musti hidup dengan sebuah kemandirian dan kematangan mental untuk menghadapi perubahan hidup. Aku merasa belum berada pada level itu. Beberapa perubahan dan tantangan hidup terkadang kuhadapi dengan tangan terkepal namun tak jarang juga aku hindari dan melarikan diri darinya.

Semua tergantung situasi dan kalkulasi. Bukankah tiap permasalahan bisa diperhitungkan? O`..lebih tepat ditimbang-timbang. Timbangan baik-buruk, untung-rugi, dan kemampuan diri. Kalau memang sebuah masalah bagiku bisa dihadapi dengan kemampuanku sendiri dan perhitungan lain tanpa emosional, tentu akan kuhadapi. Sebaliknya, jika semuanya tidak memadai kurasa lebih baik menghindarinya. Jeleknya tak jarang pula, yang kulakukan bukan keduanya tapi satu yang terakhir. Melarikan diri. Ini sebenarnya pilihan kecut namun acapkali ini juga adalah pilihan terbaik.

Apakah ini berarti sebuah karakter yang tidak punya konsistensi? Kurasa tidak juga. Menghadapi persoalan tanpa persiapan hasilnya adalah sebuah kebodohan. Menghindari masalah bukan berarti tak berani menghadapinya, namun dibutuhkan persiapan untuk menghadapinya. Tentunya diwaktu yang lain. Yang paling unik terkadang adalah kondisi yang memaksa dan tak terduga. Mau tak mau harus dihadapi, karena untuk dihindari apalagi ditinggalkan pertaruhannya cukup besar. Harga diri misalnya. Yah.

Pada akhirnya, kembali pada sosok yang menghadapi persoalan tersebut. Bagaimana sikap, kesiapan dan pengalamannya. Masing masing orang, punya pembenaran dan pembelaaan atas alasan dan tujuan yang ia pilih.

Denpasar usai hari raya nyepi masih terasa lengang. Banyak warga kota mudik ke kampung halamannya untuk merayakan hari raya in bersama keluarganya. Hari raya nyepi merupakan sebuah hari raya yang terbilang unik. Ketika hari raya Nyepi tiba, kota Denpasar dan tempat lain di pulau Bali sepi. Lengang tanpa suara. Tak ada gemuruh suara knalpot yang meraung-raung mengebulkan asap, tak ada hingar-bingar orang berlalu lalang. Sunyi, sungguh sunyi. Kalaupun ada suara kendaraan melintas di jalan raya, bisa diyakini itu adalah ambulance atau kendaraan untuk sarana darurat lain. Untuk kendaraan-kendaraan itu, memang diberi ijin khusus untuk tetap beroperasi sesuai kebutuhan.

Malam harinya, semua gelap. Tak ada lampu yang menyala, kecuali nyala lilin untuk rumah tangga yang mempunyai bayi atau karena situasi khusus yang membutuhkan penerangan semisal ada orang sakit. Suasana hari raya itu begitu khusuk. Walau memang tak bisa dipungkiri terjadi satu-dua pelanggaran karena memang tabiat manusia yang suka melanggar aturan.

Hari belum begitu siang, ketika aku pergi ke wartel untuk nelpon Shelma di Jogja. Ada kerinduan yang memuncak dalam ubun-ubun kepalaku untuk sekadar mendengar suaranya. Dering bunyi telepon berbunyi diseberang sana. Seorang ibu menjawab dan memberitahukan bahwa Shelmaku sedang terlelap dalam tidurnya.

Adakah Ia memimpikan diriku? Bagaimana rupaku dalam mimpinya? Segagah aslinya? Semoga saja. Aku masih belum tau banyak tentang kekasihku ini. Kami saling mencintai tanpa basa basi. Berhubungan cinta kasih tnpa pernah berjumpa. Kesemuanya itu lewat sebuah media interaktif yang sangat memukau diriku. Internet.

Yeah. Ketika berada dalam lingkup itu, semua terasa begitu luas, besar dan tanpa batas. Menjadi siapa saja bukan sesuatu yang sulit. Sebaliknya, yang sulit adalah menjadi diri sendiri seutuhnya. Terlebih melalui pogram relay chat yang populer seperti mIRC. Komunikasi melalui text tak jarang mendistorsi siapa kita, bagaimana kita. Maka kurasa, tantangan terberat bergulat dalam dunia itu adalah menjadi diri sendiri. Bisakah seorang Ale tetap apa adanya Ale walau hidup di dunia cyber? Aku menjawabnya bisa. Aku telah mencobanya dan aku menjadi diriku sendiri.

Sampai satu ketika aku bertemu Shelma, dirikulah yang muncul. Ia pun begitu. Ditambah berbagai kebetulan yang mengiringi, dan dengan kedalaman tekad aku bertekad menyatukan semuanya dalam sebuah tali cinta. Agak sulit menggapainya pada awal mula aku mendekat, namun pada akhirnya aku meraih hatinya. Sungguh ini sesuatu yang luar biasa, ketika aku menghadapi rencana kerja mempersiapkan sebuah tabloid bersama kawan, aku bertemu dengannya yang juga mantan aktivis pers kampusnya. Disaat yang sama batinku membutuhkan sentuhan lembut intuisi perempuan. Aku menemukan semuanya pada diri Shelma.

***


"..if he love you....
....like I love you....."

When we dance. Sting melantunkannya dengan penuh perasaan. Lagu itu mengalun lembut dari komputer dalam ruangan 4x5 meter persegi, sebuah warnet yang menjadi langgananku. Situasi warnet yang sangat personal dan hening membuat lagu itu terasa beda untuk di nikmati.

Sebuah komputer berprosesor pentium 233mmx ada dihadapanku. Sebuah mesin kecil yang telah merubah wajah dunia. Wajahku juga. Sering aku menjadi pucat karena berlama-lama berinteraksi di dengannya. Sampai saat itu, aku belum memaknai makna yang tersirat dalam lagu itu.

Keadaan berubah 180 derajat satu jam kemudian. Perasaanku yang sejak malam sebelumnya gelisah dan When we dance yang dilantunkan Sting rupanya sebuah pertanda akan sebuah perubahan yang besar.

Shelma dijodohkan orangtuanya dan Ia menyetujuinya tanpa mampu mengelak.
Entah kenapa. Padahal, hari yang sama ketika kami jadian, Ia pun menuturkan bahwa ia sedang dilamar oleh keluarga kawan ayahnya namun ia berani menolak.

"Semua diserahkan pada Shelma untuk mengambil keputusan,"katanya pagi itu.

Aku hanya bisa bergumam dalam hati,

"Ya Tuhan, dimanakah engkau kini? Ujian apalagi ini?"


Terbayang situasi yang dihadapi Shelmaku. Tentu telah terjadi sesuatu yang luar biasa hingga Ia tak mampu menolaknya. Ini yang aku belum tau. Kupandangi fotonya di web kesayanganku. Terbayang ia menangis. Mata indahnya basah, sembab. Gejolak emosiku meluap. Aku akan menjemputnya. Tak ada kata lain.Aku tak ingin meninggalkannya sendiri, aku tak ingin melarikan diri dari masalah ini.
Bukankah jika kami bisa bertemu, kami dapat menghadapinya bersama-sama?
Bukankah ada pepatah berat sama dipikul dan ringan sama dijinjing?

Semua itu ada tentu bukan tanpa alasan. Dalam pikiranku, ketika kami bertemu nanti, kami bisa bahas banyak alternatif pemecahan masalah ini bersama-sama.
Bahkan jika perlu menghadapi Ayah Shelma untuk mengutaran perasaan kami sebenarnya. Orang tua manapun, tetap adalah manusia yang masih bisa diajak bicara. Orang muda mungkin emosional, tapi tidak selamanya salah. Perubahan selalu ada di kamum muda. Dan itu telah kusampaikan padanya. Shelma berkeras melarang, namun terlambat dan tak lagi berguna. Aku telah mengambil keputusan.

Warnet itu segera kutinggalkan. Hatiku bergejolak. Tornado kesayanganku kupacu penuh emosi. Lelaki manakah yang akan terima kekasihnya dijodohkan dengan orang lain? Tamparan yang terasa amat perih di hatiku.
Eh, emangnya hati bisa ditampar?

***


Stasiun Lempunyangan, dua hari kemudian.

Stasiun lempuyangan terlihat ramai pagi itu ketika kakiku menginjakkan kaki untuk
kali pertama aku menjalin cinta dengan Shelma di jogjakarta. Situasi di stasin itu tak jauh beda dengan keebanyakan stasiun lain di berbagai kota di bumi pertiwi ini. Sepanjang peron stasiun dipenuhi pedagang jajan dan oleh-oleh khas kota ini.
Disini, bakpia bathok menjadi menu utama. Di semarang, jenang kudus dan wingko babad. Selalu ada yang khas di setiap tempat yang aku singgahi.

Pagi tadi di surabaya, ketika aku transit dan kereta mutiara timur yang berakhir di stasiun gubeng dan hendak melanjutkan perjalanan ke Jogja, aku sempat meelpon Shelmaku. Apa yang aku dengar tak jauh berbeda dengan beberapa waktu sebelumnya. Memintaku untuk tidak berangkat dan tadi pagi, memintaku membatalkan perjalanan ke jogja ini. Ia berkeras ingin menghadapi semuanya sendiri. Huh, mana bisa? Bagiku, sekali langkah diayunkan, pantang aku tarik mundur kembali. Aha. Aku jadi ingat komentar seseorang yang kuanggap kakak di semarang, Mbak Herny.

Mbak Herny pernah bilang,
"kekeras kepalaan yang ada padamu..bisa dipositifkan sebagai sikap pantang menyerah..."
Kata-kata yang selalu kuingat...bahwa aku ga boleh gampang menyerah.
Sekeras apapun tantangan yang kuhadapi.

Pagi tadi pula, ketika nelpon itu, kembali kupertegas, bahwa aku tak akan surut melangkah.

"Aku akan tetap mencarimu Shelma...." Kutegaskan padanya.

Yah. Hanya ketegasan yang memperkuat nyaliku, yang jujur saja terasa tercabik-cabik. Sebelum kepastian keberangkatanku ke Jogja ini, beberapa kali kami saling kontak. Aku sempat menunda perjalananku sehari. sebuah masalah vital menghadang. Ketiadaan biaya. Aku terhitung sangat boros dalam banyak urusan satu ini. Tapi selalu menemukan jalan untuk smua itu, walau dengan jalan meminjam. Aku meminjam sama kawanku si Reza, sebesar ongkos perjalananku.
Ah...susahnya ia pun menahanku agar tidak berangat segera. Barang kiriman hasil cardingnya sudah tiba. Dan kenapa menahanku? ia menggunakan alamatku. Sungguh menjengkelkan.

Sempat pula sebelumnya aku mengontak beberapa kawan yang ada di kota ini.
Bagaimanapun aku harus perhitungkan banyak hal yang mungkin terjadi,
bahkan untuk sekadar menginap. Tak sulit bagiku untuk bermalam dimanapun di berbagai kota. Setiap kota aku punya tempat persinggahan.

Beberapa kali aku mengontak shelma melalui ponselnya. Mati. Hanya suara mailboxnya yang terdengar. Beberapa kali aku mencoba telpon ke rumahnya,
oleh yang menerima dikatakan shelma di kantor. blar!! dimana kantornya?
Sungguh brengsek. Ketika situasi membutuhkan, aku bahkan tak tau dimana ia berada dan dimana kantornya. Ah, terlalu asyik masyuknya kami menyelaraskan isi hati sampai hal-hal sepele kayak gini terlupakan untuk ditanya. Cinta membutakan? Apa yang kualami ini, mungkin yang dimaksud.

Dengan keberangkatanku ini pula, aku harus menempuh beberapa pilihan sulit yang aku kalahkan. Si Nico, kawan yang mengajakku memulai usaha Tabloid telah berencana usai nyepi akan menemui calon investor bersama-sama dengan Bowo kawanku yang lain. Kami akan presentasi tentang kesiapan mengerjakan tabloid itu.

Sebelum aku berangkat, persiapan-persiapan kearah sana telah kami persiapkan.
Proposal penawaran, Cash Flow, Dummy dan termasuk keuntungan sebuah tabloid. Perhitungan-perhitungan dalam menyusun persiapan tabloid itu pun tak terlepas dari berbagai kemungkinan merugi, walau Nico sangat yakin bisnis ini menguntungkan. Ia begitu yakinnya karena ia didukung seorang marketing kawan lamanya yang bisa terbilang expert. Dengan keberangkatanku ini, dua kawanku itu berangkat presentasi tanpaku. Entah bagaimana hasilnya.

"Mas,..Taksi?" seseorang menyapaku. Seorang sopir taksi.

Gelagapan aku tersadar dari lamunanku di bangku biru yang ada di stasiun itu.
Seorang sopir taksi tersenyum ramah menawarkan jasa.

"O..Ngga pak. Terimakasih. Saya mau ngopi dulu."

Kutampik tawarannya sehalus mungkin agar
tidak menyinggung perasaannya. Aku ingat bahawa aku saat ini di jogja.
Menurut cerita filsafat yang pernah aku baca, karakter orang Jogja bisa di lihat melalui Blangkon yang dikenakannya, yang mempunyai gundukan di belakang.
Filosofinya, di depan mereka akan tampak halus, dan jika punya ganjalan dalam hati akan dipendam dalam hati. Entah benar atau ngga, aku ga tau pastinya.
Yang jelas, takkan ada asap tanpa api.

Kutinggalkan stasiun itu. Kakiku melangkah keseberang jalan stasiun. Disana terlihat ada sebuah wartel dan didepannya beberapa warung kopi.
Rasanya aku perlu mempersiapkan dan memikirkan banyak hal sebelum melanjutkan langkah.

Sambil menunggu kopiku disiapkan, kusempatkan kembali nelpon Shelma. Lagi-lagi mailbox. Kutelepon tiga kawan lain dan mengabarkan aku sudah disini, dua diantaranya siap menjemput. Luar biasa. Ketika semua itu sudah selesai, kulihat segelas kopi telah menantiku. Aku berusaha menikmatinya.

bersambung....

Layla Majnun:roman cinta paling populer & abadi



TIADA kisah cinta yang termashur dan abadi seperti kisah Layla-Majnun atau Qays dan Layla. Dan tidak ada kajian sebuah roman yang begitu banyak, mendalam daan terus berjalan dari generasi ke generasi seperti kajian terhadap roman cinta Qays bin al Mulawwah. Juga tiada hikayat yang memiliki demikian banyak versi, selain cinta si gila (majnun) dari marga Amir terhadap Laylanya.

Paragraf diatas, yang sengaja di tulis italic itu, adalah paragraf pertama dalam pengantar buku ini yang ditulis oleh penyadurnya, Sholeh Gymsar. Buku ini, dalam bahasa Indonesia disadur secara bebas oleh Sholeh Gymsar dan selain dalam versi bahasa indonesia, terdapat berbagai versi lain dalam bahasa yang lain pula. Diantaranya, versi bahasa Inggris oleh James Atkison yang terbit dengan judul Laili And Majnun, A Poem. Dalam bahasa Arab oleh Abu Bakar Walbiy dengan judul Qays bin Al Mulawah, Majnun Layli.Dalam bahasa Indonesia ini sendiri diterbitkan oleh penerbit Navila Jogjakarta.

***


Tersebutlah seorang anak manusia bernama Qays, putra seorang pemimpin kabilah bani Amir yang hidup dilembah Hijaz. Lembah Hijaz ini terletak antara Makkah al-Mukarromah dan Madinah al-Munawarah. Qays merupakan anak semata wayang yang sangat ditunggu-tunggu kelahirannya. Ia diharapkan akan meneruskan kepemimpinan ayahnya di kabilah tersebut. Karena anak semata wayang, terlebih mengingat kelahirannya yang begitu diharapkan, pantaslah jika seluruh perhatian keluarga tercurah padanya. Sejak kelahiran Qays, Syed Omri, ayahnya itu, seolah tak ingin sekejap pun melewatkan kebahagiaan bersama putra kesayangannya. Tiap detik waktunya dimanfaatkan untuk menimang putra kesayangannya.

Menginjak usia remaja, seperti layaknya remaja lain, Qays dikirim kepada seorang guru untuk belajar padanya, dengan harapan kelak menjadi pemuda terhormat. Qays menjadi salah satu siswa yang cerkun: cerdas dan tekun. Ia dapat dengan cepat menerima pelajaran yang disampaikan gurunya.

Diantara banyak siswa yang berguru disana, tersebut pula seorang gadis manis yang wajahnya amat anggun mempesona, bertubuh laksana pohon cemara,
memiliki bola mata hitam laksana rusa dan berambut hitam, hitam tebal bergelombang --kok mirip simanja?--. Nama gadis itu bisa ditebak, Layla.

Singkat cerita, Qays terpukau pada gadis itu. Sejak menatap dan kemudian jatuh hati pada Layla, Qays punya kebiasaan baru: Melamun dan merangkai syair.

Berlalu masa, saat orang-orang meminta pertolongan padaku
Dan sekarang, adakah seorang penolong yang akan mengabarkan rahasia jiwaku pada Layla?
Wahai Layla, Cinta telah membuatku lemah tak berdaya
Seperti anak hilang, jauh dari keluarga dan tidak memiliki harta
Cinta laksana air yang menetes menimpa bebatuan
Waktu terus berlalu dan bebatuan itu akan hancur,
berserak bagai pecahan kaca
Begitulah cinta yang engkau bawa padaku
Dan kini, hatiku hancur binasa
Hingga orang-orang memanggilku si dungu yang suka merintih dan menangis
Mereka mengatakan aku tersesat
Duhai, mana mungkin cinta akan menyesatkan
Jiwa mereka sebenarnya kering, laksana dedaunan diterpa panas mentari
bagiku cinta adalah keindahan yang membuatku tak bisa memejamkan mata
Remaja manakah yang dapat selamat dari api cinta?

....p.11-12

Dan Ia tak bertepuk sebelah tangan, karena begitu pula layla yang mengungkapkan perasaannya dalam sebuah syair:

Dan semua yang tampak dari manusia adalah kebencian
Namun cinta telah memberi kekuatan pada manusia
Orang-orang yang mencemooh hubungan kita
sesungguhnya mereka tidak tahu, bahwa asmara tersimpan dalam hati.

....p.12

Namun, sekali lagi ada namun, harapan tak selalu sesuai dengan kenyataan. Oleh karena tingkah Qays (yang berlebihan?), hingga ia gila
dan membuat malu keluarga Layla, maka lahirlah sebuah penghambat yang tanpa ia sadari terlahir dari perilakunya sendiri. Cintanya dihalangi oleh keluarga Layla yang tidak terima anak gadisnya
berpasangan dengan seorang gila.

Berbagai cerita kemudian mengiringi perjalanan mereka, harapan dan peluang silih berganti hadir.
Tetap saja, dinding besar itu terlalu kuat untuk dihadang. Titik temu yang kemudian menyatukan mereka, bernama kematian.


Saturday, July 19, 2003

test


test new template...

gimana? bagus kaga......

pas setting template ini... mon ngabari di ICQ... sayangnya koneksi amburadull :(

Friday, July 18, 2003

"Aku tahu sebelum kamu tahu." Dari segitu banyaknya kalimat yang aku dengar hari ini, cuma penggalan susunan kata-kata itu yang sungguh-sungguh bikin kaget! Karena ternyata : Aku tidak mengenal kekasih ku dengan baik! Aku cuma tahu, bukan mengenal! Hm.. hubungan macam apa yah kalo kek gitu?? Hiks...

Wednesday, July 16, 2003

Tahu nggak kalimat apa yang paling aku sebel?? Kalimat ini nih ...
" Dalam ilmu jurnalistik, kita harus melindungi nara sumber kita " Huaaaaa...
Jadi pengen cepet-cepe matiin HP !!!

Wednesday, July 09, 2003

Frozen...



apa yang terjadi jika sebuah komunikasi membeku? seperti hidup dan mati, baik dan buruk... selalu ada sepasang pilihan untuk menjawabnya....

Perbaiki atau tinggalkan. yah.. itu pilihan untuk situasi yang menjadi pokok bahasan paragraf diatas. Kenapa tiba2 bahas ini? ga tau ya... ada sesuatu yang aneh rasanya dalam tema ini. Selama ini,..dalam berkomunikasi gw selalu berpedoman pada keterbukaan dan kejujuran. Kalo ada yang mengganjal...ada yang dipendam...ada emosi,... keluarkan saja... kenapa harus dipendam dan pura2 ga ada masalah. Setelahnya.... penjelasan bisa disampaikan.,..dan di cari pengertiannya... titik temunya dan akar masalah itu..... ini kadang mudah tak jarang sulit. Tergantung level perkenalannya....

Kalo memang berhadapan denngan kawan atau partner komunikasi yang mengerti, semua akan mudah. kalo tidak? sebaliknya. Semua berantakan.

tapi, ga selamanya pedoman gw itu menghasilkan sesuatu yang baik dan itu gw sadari sebuah resiko.... welll kalo emang ga bisa diperbaiki? bekukan saja.... itu mungkin pilihan terburuk... tapi tetap sebuah pilihan..... kadang emang ironis.... seperti pepatah panas setahun tak terasa akibat hujan sehari.... huehuehee........ sulit sungguh sulit......

Sesuatu.... harus di bekukan.... mulai saat ini. Nyesal? Itu hanya milik jiwa yang kerdil. Dan aku terlalu sering membaca kata itu. Dan tatkala aku membaca kata itu... teringat kalimat SO7...."tak kan pernah menyesal...."



keep fight beibehhhhhhhhhhhhhhh..



Hhhheuhueh...
malam ini banyak kejutan. dan intinya adas pada judul diatas....
berlaku untuk siapa? Siapa aja yang ngerasa.

Gue sendiri.... dan beberapa orang diluar sana. Konflik itu biasa dan hadapi aja dengan kepala dingin. kadang harus ngalah tapi ga selamanya. Kalo emang punya ide yang harus disampaikan.... dan setelah ditimbang-timbang bagus dan baik untuk banyak orang dan banyak sisi... kenapa ngga diperjuangkan aja?

Semua memang punya resiko. Dimusuhi lawan yang menentang ide kita... di cuekin.... but... its no problem kan? kamu kan biasa dan dengan sendirinya terlatih menghadapinya.... so so?

keep fight beibehhh... tunjukin kamu kuat... yang ini berlaku buat sapa aja....................juga yang lagi terjepit...


Om nopi...

kalau nulis tuh mbok ya o nyang pendek...

Kapan ke Lombok?

Monday, June 30, 2003

Test...blogger baru...

Saturday, June 21, 2003

Lucu ya..?



Note: yang ini juga bukan gw yang nulis. Sebuah email berantai yang masuk ke mailbox gw.


Lucu ya...........

>Lucu ya, uang Rp 20,000-an kelihatan begitu besar bila dibawa ke
kotak amal masjid, tapi begitu kecil bila kita bawa ke supermarket .

>Lucu ya, 45 menit terasa terlalu lama untuk berzikir tapi betapa
pendeknya waktu itu untuk pertandingan sepakbola .

>Lucu ya, betapa lamanya 2 jam berada di Masjid, tapi betapa cepatnya
2jam berlalu saat menikmati pemutaran film di bioskop.

>Lucu ya, susah merangkai kata untuk dipanjatkan saat berdoa
atausholat,
tapi betapa mudahnya cari bahan obrolan bila ketemu teman.

>Lucu ya, betapa serunya perpanjangan waktu di pertandingan bola
favorit
kita, tapi betapa bosannya bila imam sholat Tarawih bulanRamadhan
kelamaan bacaannya.

>Lucu ya, susah banget baca Al-Quran 1 juz saja, tapi novel best-seller
100 halamanpun habis dilalap.

>Lucu ya, orang bil ang "tentu aja Al-Quran susah dibaca, abis bahasa
Arab sih, kan bukan bahasa kita" Tapi kalo bahasa Inggris orang
berbondong-bondong ingin kursus.

>Lucu ya, orang-orang pada berebut paling depan untuk nonton bola atau
konser, dan berebut cari saf paling belakang bila Jumatan agar bisa
cepat keluar.

>Lucu ya, kita perlu undangan pengajian 3-4 minggu sebelumnya agar bisa
disiapkan diagenda kita, tapi untuk acara lain jadwal kita gampang
diubah seketika.

>Lucu ya, susahnya orang mengajak partisipasi untuk dakwah, tapi
mudahnya orang berpartisipasi menyebar gossip.

>Lucu ya, kita begitu percaya pada yang dikatakan koran, tapi kita sering mempertanyakan apa yang dikatakan Al Quran (Wah untuk yang ini sih, ngga dong)

>Lucu ya, semua orang penginnya masuk surga tanpa harus beriman,
berpikir,
berbicara ataupun melakukan apa-apa.

>Lucu ya, kita bisa ngirim ribuan jokes lewat email, tapi bila ngirim
yang berkaitan dengan ibadah sering mesti berpikir dua-kali.

>LUCU YA ?

> "Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang mu'min bahwa
sesungguhnya bagi mereka karunia yang besar dari Allah. (QS.33:47)"


>Tambahan :
Lucu ya, kita semua percaya bahwa setiap yg bernyawa pasti mati, tapi
kelakuan kita tidak seperti orang yg mau mati. (akhlak buruk)

>Lucu ya, kita memarahi anak kita ketika ngga' mau belajar atau
sekolah namun kita tidak memarahi anak kita ketika tidak mau sholat.

>Lucu ya, kita begitu kuat ketika angkat barbel-barbel yg berat, namun
ketika angkat selimut untuk bangun sholat shubuh begitu berat.

>Lucu ya, kita begitu kuat main tennis, main basket dll sampai beberapa
set namun ketika adzan berkumandang kita tidak kuat untuk sholat.

>Lucu ya, ketika berhadapan dgn pekerjaan, kita merasa pekerjaan kita
ini begitu penting dan tidak boleh ditunda-tunda namun ketika panggilan adzan
untuk sholat kita merasa ... ahhhh .. nanti aja .. yg penting khan dikerjakan.

>Lucu ya, kalau bisnis yg untungnya ada (walau sedikit) kita kejar
kemanapun jauhnya namun pahala sholat berjamaah yg begitu besar "keuntungannya" kita
malah......ahhh ... dirumah aja yg dekat & mudah.


HELLO...



note: sorry buat smuanya... gw lom sempet nulis lagi... banyak yang pengen ditulis sebenarnya...cuman..masalah waktu aja. Rada-rada sok buzzie. hehehe.. tapi, gw dapet kiriman sebuah cerita....sebut saja anonymous yang bercerita tentang pengalamannya. Ia pun ngasih judul keren... Dongeng yang Ga ada Indahnya. Mau tau kisahnya? baca aja lanjutannya dibawah ini......dan bandingin gaya tulisannya..... gaya gue banget.....hehhehe...salah satu fans neee......... *GR*

me again...me again..n me again...bosan ya...mudah-mudahan aja ga' bosan heuheuehuee...
enaknya ngapain ya...mmmm aku ngedongeng aja dech..bolehkan..

nge Liat cara hidupmu...aku jadi inget kakakku...ada sedikit persamaan dan banyak perbedaan tentunya..he he he..Ga tau knapa aku jd pengen crt tentang Dia ma kamu..mungkin Ada hal-hal yg bisa qta ambil hikmahnya dr cerita ini..

Jujur aja..AKU..sebagai adik kandungnya bener2 ga ngerti dengan cr pandang & tujuan hidupnya kakakku itu gimana??
Sedikit yang aku tau drnya.. tentang kehidupannya yg dulu...Dimana Dia merasa jalan hidupnya tuh udah diganggu gugat.Planing2 yg udah disusunnya sedemikian rupa jd hancur berantakan, gara2 ada org yg ikut campur tangan dlm kehidupannya...Ga' lain dan Ga' bukan orang itu adalah PAPA ku sendiri...Orang tua yg merasa berhak tuk mengatur kehidupan anak2nya...Papa adalah sosok lelaki yg punya sifat Otoriter, Diktator, Egois, Keras kepala,..dan masih byk lagi yang lainnya.
Sedangkan kakakku..Lelaki yang pendiam, ga banyak ngomong, dan sedikit cuex..

Sama spt anak2 lainnya...masa2 SMU adalah masa2 penentuan buatnya dan mereka pada saat itu...ingin jd Dokter???pasti kulnya di fak kedokteran..ingin jd Insinyur??? ya kul di fak teknik atau pertanian...ingin jd Guru?? ya fak keguruan de el el...Begitu juga dengan kakakku...Dia pgn bgt kul di Fak SOSPOL...ga tau dech tingkat kemenarikannya dimana sehingga dia begitu bercita2 bgt tuk bisa masuk kesono...

Tapi sayang...Papa menghalagi langkahnya...Papa ga pernah ngasih ijin tuk kul di jur SOSPOL..Papa kembali menunjukkan sifat EGOISnya...mers Ia lah yg lebih tau..Ia lah yg paling benar...Katanya "kul di SOSPOL prospeknya ga' bagus..kurang cerah..dan berbagai alasan lain yg sangat memojokkan kakakku saat itu..Padahal menurutku semua jurusan itu mah semuanya sama susahnya klo emang lg susah, sama enaknya klo lg seneng..semuanya tergantung gimana kita menjalaninya…soal kerja?? yahhh kita hrs mampu dong bersaing di dunia kerja…pokoknya semua kembali kekita lagi…Hancur dech semua planing yg dah ada,buyar semuanya...keinginan, cita2, semuanya terbang jauh meninggalkannya sendiri dalam kebisuan dan kebingungan..

Papa memaksanya tuk kul di fak pertanian...mungkin dalam pikirannya inilah jurusan yg tepat buat kakakku… Walau dengan berat hati tapi tetap di jalaninya juga..yaaaahhhhh namanya juga ga IKHLAS...ngejalaninya ya SMAU GWE AJA...tingkah lakunya jadi macem2..semester2 pertama kuliah, dia ikutan majelis2 ISLAMI yang seperti si AMROZI gitu tuh ...LIburan semester pulang kampung dengan penampilan yang beda banget...Rambut Gondrong, Breokan, Janggutnya panjang...udah kaya' manusia jaman JAHILIYAh dulu..pokoknya cukup bikin kaget seisi rumah..termasuk aku yg pada saat itu belon tau apa2...
MAMA saat itu shock berat..liat anaknya yg berubah drastis..beribu tanya ada di kepalanya..ada apakah gerangan???
Yup sidang dimulai…yang bersangkutan di tanyain malah banyak diemnya..bungkam 1000 bahasa ….hanya mengeluarkan beberapa alasan saja..Mama semakin kalut dibuatnya...

Sungguh suatu kebetulan..adiknya mama yg paling kecil seorang ustadzah..yg mungkin ilmu agamanya lebih tinggi..kami terpaksa mengundangnya tuk datang kerumah...Masih terekam jelas dalam ingatanku..malam itu mereka ga tidur satu malam suntuk..mereka berbicara, berdebat, saling mempertahankan pendapatnya masing2...Kulihat Mama malam itu ga tahan menahan air mata yg mulai menetes membasahi pipi. Suaranyapun bergetar karena menahan emosi yang semakin memuncak..berulang kali dia mengatakan dengan terbata-bata.."Pit (nama pnggilan dirmh)...Mama neh lebih mengenal kamu..sejauh mana imanmu,sejauh mana kesungguhanmu dalam jalani ini semua...Mama bukannya ga ngijinin kmu tuk kaya' begini..tapi mama takut klo kamu malah jd ngawur,malah bikin malu keluarga.."

Mungkin omongan Mama begitu sakti..setelah malam itu sedikit demi sedikit ia mulai berubah..hal tersebut terlihat jelas ketika ia kemabali kekampung dengan penampilan yg seperti dulu.... eits..eits.eits...ternyata ulahnya ga sampe disitu aja. Ia mulai bikin Papa n Mama kalut lagi..Kulnya dah mulai angot2an...kadang2 kul..kadang2 liburin diri sendiri...sering pulang kampung tanpa alasan yg jelas...kulnya makin ancur malah dah mo di DO...Papa jd berang,sedangkan mama cm bisa urut2 dada..kemudian kami berembuk satu keluarga..cari jln keluarnya..dan solusi akhir Ia dipindahin ke Univ Swasta...saaat itu mama memohon dengan sangat kepadanya tuk mau menyelesaikan kulnya dengan baik...Mungkin cm Mamalah satu2nya org yg masih di segani dan dihormati olehnya..sehingga perkataan mama mau diturutinya..klo menurutku ..Mama begitu mengerti keadaannya saat itu dan saat skrg..suatu kebahagian terbesar dalam keluargaku..akhirnya ia selesai juga kulnya..

YAng sangat mengherankan ternyata ulahnya ga sampe disitu aja...selesai kul Ia malah ga mo cr kerjaan,bahkan ga mo kerja...ga tau dech maunya apa..kerjanya cuma berbisnis..ga tau bisnis model apa..yg pasti masih halal..kerjaannya ga tetap...
Sama bgt kaya kamu Mas...dari sore ampe malam hobinya keluyuran terus... ga tau kemana..trus tengah malam pulang kerumah cuma buat nonton tv acara bola atau klo ga berita2 politik....trus menjelang pagi mulai molor ampe siang.dan begitu seterusnya...
Kelakuannya bikin papa makin sebel..tak jarang papa selalu mengeluh ke anak2 yg lain termasuk aku...Papa selalu bilang..”Heran..nih anak mo jadi apa klo begini terus…apa dia ga malu ma adik2nya yang lain..adasr pemalas”
Spontan aja kupingku panas denngernya…sedih bgt rasanya..denger papa ngomong begitu dengan anaknya sendiri…napa papa ga pernah ngasih dukungan, motivasi, support dll kok malah malah ngehina, ngupat, semua yg ga enak-enak dech….

Aku termasuk anak yg berani menentang omongan papa…Aku selalu ngomong…”Papa ga bisa berpikiran spt itu…Pa..rezeki org tuh beda2…saat ini mungkin dia jd org pemalas, org susah, miskin..tapai siapa tau besok ataw lusa ataw bulan depan, ataw taon depan…dia jd org sukses, berhasil,…mungkin kita belon liat sekarang Pa…tapi bukan berarti kita mencacinya, melecehkannya…semua dah kita lakuin Pa..ada satu lagi tugas ita Pa’..Do’a Pa…semoga yang diatas selalu memberikan jalan yg terbaik buatnya..”
Klo dah aku ngomong begitu..Papa Cuma bisa diam…..tapi malah aku nya yang ga kuat…buru2 aku ngambil wudhu’..sujud dihadapannya..mengadu…berkeluh kesah..kuruahkan seluruh isi hatiku pada Nya…semoga apa yg aku lakukan ini bener adanya..semoga keluargaku selalu diberi rezeki yg halal,ketentraman,kedamaian yg abadi..amien..ya robbal alamiin..

Do’a ku pun berlaku buat mu mas..sama halnya seperti kakakku…besar harapanku kamu juga bisa berhasil dan suskses dikemudian hari…aku yakin bgt hari itu pasti kan tiba S….dia(kakakku) dan kamu…pasti bisa ngewujudin semua yg pengen kamu wujudkan…jalani dengan kesabaran,yakini dengan niat …okey!!

Tuesday, June 03, 2003

Hening..........




Hening......what da hell is diz?

Sunday, May 25, 2003

Pengen ke Bali lagi.... Tapi... ada yang mo jemput nggak yah??? Huehhehe....

Sunday, May 18, 2003

Ketika Panggilan dari Gunung Tak Bisa Ditolak,,



..panggilan dari gunung,
turun ke lembah..lembah....
.......
kau bawa persoalan...
cerita duka melulu...


Wel,..
cetak miring diatas, kutipan ngawur dari lirik lagu Panggilan dari Gunung puny`e Iwan Fals. Dan kamis minggu lalu ini, gw menerima panggilan itu. Yeap, sejak kamis, jumat sampai sabtu malam kemaren, gw menghabiskan sepanjang waktu dalam perjalanan penuh sensasi ke Gunung Agung, Besakih.

Awalnya, ga ada niat sedikitpun buat mendaki. Kamis pagi itu, gw baru aja bangun dan menikmati segelas kopi didepan kompie ketika dua begundal tua datang, sijenggot dan didin. Ketika mereka datang, ritual paling gue benci adalah memberi kehormatan buat mereka, menghidangkan kopi. Gimana ngga nyebelin, rata-rata sehari gw bisa nerima 4-5 orang temen yang datang, dan mereka datang selang-seling, dan minta kopi. Brengsek ga tu. Gitu dee temen2 gw. Payah, pada gha mau bawa kopi sendiri. Tapi enaknya, ketika gue dateng ke mereka, ga ada alasan bagi mereka menolak membuatkan kopi buat gue.. hehhehe. Setelah ngobrol singkat sana-sini, kami memutus kan lanjut ngopinya di tempat bambang.

Di tempat bambang inilah, --yang malam sebelumnya merasakan kekecewaan yang sama ama gw-- , datang temen lain lagi si hasandari asrama, yang ngajak mendaki. Ceritanya, doi jadi leader, dan ngajak kami gabung bersama. Tanpa Ba bi bu, ajakan itu tak sanggup kami tolak. Aku dan Bambang segera menyanggupi akan berangkat. Didin dan Jenggot yang emang ga hobby, dengan terpaksa diusir dari tempat bambang. Hehehhee. Kami harus segera siap berangkat, karena si Hasan dkk akan berangkat setengah jam kedepan.

Dengan segera kami berkemas, nyari perlengkapan mulai dr kompor, batubara, nasting, sepatu, lalu perbekalan seadanya, dan dua jam kemudian kami sedah ada di kaki gunung agung, lewat jalur pura Besakih. Hmmm.,. dingin banget....

Ketika di pelataran pura Besakih itu, baru aku tau, bahwa tiga diantara peserta itu adalah cewe karena kami sempat ditinggal rombongan si Hasan, gara-gara gw musti nge sol-in sepatu dolo, dan sebagian besar peserta lainnya adalah newbie!!

Banyak cerita, banyak pengalaman, yang akan kuceritakan...tapi tidak sekarang.... mo balikin helm dolo ah...



Heppy B`Day To Haniya's Mom..



wel, gw emang lom kenal, tapi pernah memetik hikmah dr beliau,..ini salah satunya

Smoga panjang umur ... :) 15 Mei Lalu se tepatnya...





Wednesday, May 14, 2003

kecewa..



malam ini, gw tiba-tiba inget....seorang temen, sering banget mengutip satu kalimat dari sebuah lagunya the Cake,"Fren is a four letter word". Aha..dalam bahasa indonesia, teman itu adalah lima buah huruf yang akan begitu-begitu aja jika hanya dibaca dengan kacamata kuda. But, akan terasa beda jika dimaknai lebih dalam...

Bagaimana?

Pernik-pernik disekitarnya, tentu perlu dimainkan...berproses, dan berapresiasi...itu sebagian kecil. Sebagian besar lainnya, gw pernah tulis sebelumnya, so ga perlu diulang. Dan sensasi yang terjadi malam ini, buat gue kecewa... hanya saja lom bisa cerita.... maybe next time....

fren..is a four letter word......

Saturday, May 10, 2003

siapa ya?



gue dapet email referensi sebuah tulisan....

Cerita ini dikirim oleh teman anda
me-n-mystory@operamail.com dari
Sarikata.com - Intisari Cerita Indonesia
http://www.sarikata.com
------------------------------------------------
Pesan teman Anda :
baca aja
------------------------------------------------

Adakah orang akan bertanya akan aku ketika aku
tak pernah menulis satu kata?


=====

Siapakah anda??

sebuah comment untuk BDTC



Bukan Dongeng Terindah Tentang Cinta
From: sensor
To: arifn@operamail.com
Cc:
Subject: Bukan Dongeng Terindah Tentang Cinta
Date: Sat, 10 May 2003 03:06:59 -0700 (PDT)

As AttachmentInline Text Previous | Next
Trash austnet
Dear Shelma n Ale...
mungkin ini comment yang paling telat atau dengan kata
lain dah basi..masa bodo' ahh...

:) Aku dah baca crt"Bukan Dongeng Terindah Tentang
Cinta" yang crtnya sampe sekarang bln selesai2..(",)
Ceritanya cukup menarik bahkan mengharukan...setelah
dibaca berulang-ulang,kayanya crtnya hampir mirip
dengan crt kisah kasihnya Siti Nurbaya N Samsul
Bahri..hanya aja ada beberap perbedaan2,seperti
waktu,tempat,de el el..

Shelma n Ale yang aku yakin klo kalian berdua itu
adalah suatu tokoh yg nyata adanya..banyak hal yg bisa
kita ambil hikmahnya dr cerita ini...
Ga' tau knapa ya Shel..aku ga bisa nemuin siapa yg
salah dlm crt ini Le..
Dalam crt...Shelma menyalahkan dirinya
sendiri...sedangkan Ale menyalahkan org2 yg sok
mengatur kehidupan Shelma..
Coba dech dipikir lagi Shel...dipikir sekaliii lagi
Le...apa kalian ga sadar dalam kehidupan kita ini ada
campur tangan-Nya...dalam segala hal...terlebih-lebih
tentang CINTA..
kita mah boleh2 aja ngomong "aku adalah milikmu dan
kamu adalah milikku",bikin sumpah setia,janji sehidup
semati,n planingin macem2 dech...tapi klo yg Maha
Mengatur ga ngijinin,kita mo bilang apa???...usaha
agar dpt terus bersama seh boleh2 aja..tapi
sewajarnya...jgn ampe buat hal2 yg maksiat,nyari jalan
pintas buat buktiin klo "kita berdua pokoknya harus
bersatu" exp: kawin lari atau ***...sperti yg pernah
terlintas dipikiran Shelma...mudah2an ga terlintas
pikiran2 kaya gitu lagi ya Shel ",...
Mungkin Shel...Dia ingin membahagiakan kamu tapi tidak
dengan pilihan kamu (maksudku ALe)...(sorry ya Le..ini
hanya suatu kemungkinan)...
Mungkin juga Le...Ada kesalahan2 yg udah kamu perbuat
selama ini dan kamu ga pernah menyadarinya,trus Dia
pgn negur kamu dengan cara yg kaya gini...misahin kmu
dgn Shelma..
Atawww mungkin ini cuma perpisahan sementara...Dia
pengen liat sejauh mana kalian menyadari kalau Ia ada
dan berkuasa tuk melakukan apa aja...diluar rencana2
yg udah kalian buat...WHO KNOWS...dan ini terbukti kan
",...
Manusia itu suka lupa daratan Shel...klo dah senang
lupa dech ma susah,klo dikasih tau yg bener...baru
ngomong "OOOHHHH IYA YA.." tapi alangkah lebih syahdu
lagi klo kita ngucap ALHAMDULILLAH...
Alhamdulillah..karna ini smua tlah terjadi..
Alhamdulillah..bisa ngalamin cinta yg kaya gini...
Alhamdulillah..ternyata Dia sangat-sangat menyayangi
kalian ber-2,sehingga ngasih cobaan kaya gini..guna
mengintropeksi diri...
Sulit memang...bahkan terlampau rumit atau bhs
kerennya ngejlimet bikin mumet ",...berpikiran kaya yg
aku omongin panjang lebar tadi...tapi ga ada salahnya
buat coba dipikirin...ga bakal bikin org edan kok...

Ada satu kemungkinan lagi SHeL..Le...
mungkin aku SOK TAU ya...masih kecil dah nasehati
orang tua lagi...heuheueheue
Masa bodo'...Lebih baik sok tau,daripada ga mo tau
sama hal2 kaya gini...itung2 melatih kepekaan diri
dalam mencari arti hidup ini..tul ga Le..

yo wes...klo omonganku ini ga bener dianggap angin
lalu aja...

KEBAHAGIAN HIDUP YANG TEBESAR ADALAH KEYAKINAN BAHWA
KITA DICINTAI...
DICINTAI DEMI DIRI KITA SENDIRI...
DICINTAI KENDATI DIRI KITA SENDIRI..


__________________________________
Do you Yahoo!?
The New Yahoo! Search - Faster. Easier. Bingo.
http://search.yahoo.com


Tuesday, May 06, 2003

in one minute...



May 6 23:37:15 2003 202.95.147.108 Windows 98 MSIE 5 800x600 16 bits 64K
May 6 23:38:09 2003 202.155.45.213 Windows 2000 / XP MSIE 5 1024x768 24 bits 16M

dear mon....



terimakasih kamu dah kembali....Aku percaya ini akan terjadi...dan perlahan-lahan semua akan bisa kembali kita tata,.. aku percaya itu. Percaya bahwa kesetiaan dan kesucian cinta adalah keniscayaan....bukan kemustahilan. Love U Mon...

Need feedback...



Selama ini, gue banyak nulis disini dan belum smuanya tuntas. Selama itu pula, gw perhati`in banyak pembaca yang itu2 juga.... asyik ga se baca tulisan2 disini? gue perlu feedback.. kamu bisa kasih komment di masing2 artikel,..atau chatterbox atau email ke gue...: sini neh

tengkiyu sebelumnya...

Saturday, May 03, 2003

Nongkrong di #gejolak dalnet..



dan dapet ini.....


[22:44:41] * R3drose (~-_-@202.73.116.89) Quit (Quit: Mei... 5 tahun yang lalu, ada banyak darah tertumpah, ada banyak hati terluka, ada perjuangan yang belum selesai .. bagaimana dengan reformasi ??

Monday, April 21, 2003

Dua buah buku yang penuh kenangan...







resume dan cerita di baliknya...menyusul......hehehhehe



Bukan Dongeng Terindah Tentang Cinta (2)



===================================

Aku masih termenung dalam kamar, ketika Eva yang bersamaku satu kamar datang dan terperanjat.
"Ya ampun shelma...ada apa dengan kamu?" Ia bertanya dengan membelalakkan mata. Mata yang bulat, memancarkan rona heran dan rasa tidak percaya atas apa yang dilihatnya. Tangan Eva merengkuh bahuku seraya menatapku penuh selidik.

"Kamu. Kamu kenapa sayang..?", Ulangnya setelah pertanyaan sebelumnya tak mampu kujawab. Aku hanya terisak. Semakin erat aku memeluknya.

"Ayah...Ayah menerima pinangan keluarga Aryo..uhuu..huu..,"sesegukan aku sampaikan apa yang terjadi. Aku tak mampu melanjutkan kalimatku, karena sesaat kemudian aku dalam pelukan Eva yang memelukku erat. Airmataku tumpah di bahunya. Kutumpahkan semua emosiku padanya.

"Dan kamu memotong rambutmu untuk buang sial? Ya Allah,..shelma kenapa begini...,"tak kalah harunya Eva berkata. Aku tak lagi menghiraukannya. Semua terasa perih di hati. Adakah kepedihan lain yang tak sepedih ini?

Hari berikutnya, ketika aku telah tiba kembali di Jogja, semua terasa asing. Kurasakan seolah-olah semua mata menatapku tajam. Mereka bertanya-tanya dengan keputusanku menerima pinangan itu. Heran, mengherankan. Saran dan nasehat kemudian terlontar, namun keputusanku sudah bulat. Hanya, bagaimana aku harus menyampaikan pada Ale? Sepagian ini, aku hanya tiduran. Pikiranku kelu, suntuk, sangat suntuk. Beberapa kali kudengar telepon berdering, menanyakanku, oleh Ibu dikatakan aku tidur. Aku yang meminta itu. Aku tahu beberapa kali Ale yang menelponku itu. Tak hanya telepon, sms darinya pun bertubi-tubi masuk memenuhi ponselku. Jika sms-nya masuk, kala itu kutahu ia Online. Ia memanfaatkan ICQ untuk menghubungiku sekaligus pertanda ia minta aku Online. Aku harus bagaimana? Kutatap dinding kamar, vas bunga dan semua isi kamar kurasa menatapku sinis. Seolah mereka tau apa yang terjadi dalam hatiku dan berkata,"Wahai Nona muda nan jelita, tidakkah kau tau kekasih hatimu sedang menunggu kabarmu. Tidakkah kau kabarkan keindahan hari ini padanya? Atau kau akan mengakhiri keindahan yang baru saja engkau semaikan?"

Tidak ada keindahan hari ini. Hanya kesedihan, duka yang akan kusampaikan. Aku telah memilih sebuah pilihan yang teramat berat dan paling berat dalam hidupku untuk meninggalkan cintaku yang sedang tumbuh. Aku mencintainya, aku mencintai Ale. Aku meninggalkannya, aku menyakitinya. Sungguh, ini bukan sesuatu yang kami harapkan. Andaikan ada jalan lain, andaikan tidak ada hutang budi itu, andaikan tidak ada rasa harus membalas kasih sayang keluarga Arma, andaikan...andaikan.. ah mimpi. Tanpa kusadari kembali menetes air mataku. Dan lappie kesayanganku kurasa ia memanggil-manggilku agar aku membuka dan menghubungkannya ke dunia yang mempertemukan aku dan cintaku. Entah kekuatan apa yang menggerakkanku untuk membuka dan mengaktifkan account indosatku untuk terkoneksi ke internet.

Lappie telah terbuka. Latarbelakangnya, membuatku bergetar. Lelaki muda berdiri dengan tangan berlipat di dada, tak berbaju, bertelanjang dada menatapku tajam menyimpan senyum misterius, entah untuk siapa. Dulu pernah aku tersenyum ketika di website itu foto ini dikomentari seorang kawannya, untuk siapa senyummu itu Le? Kini kutahu, senyum itu milikku. Milikku seorang. Tak peduli berapa gadis lain kan mencemburuiku. Aku memilikinya. Di lengan tangan kanannya, sebentuk gambar melekat. Sebuah tattoo, yang katanya adalah kenang-kenangan dari kepala dusun KKN nya dulu. Entah KKN model apa yang dijalaninya dulu, kok kenang-kenangannya sebuah tattoo. Padahal biasanya kan, batu marmer yang di tempel foto bersama atau vandel mika yang diwarnai macem-macem sebagai kenangan. Cukup membanggakan, lelakiku ini adalah kordesnya. Ia bisa memimpin.

Kubiarkan foto itu tetap disana, menajadi latar belakang monitor lappie kesayanganku. Mouse kuarahkan ke shortcut indosat. Setelah beberapa kali nada dialingnya bergema, koneksi terbentuk.

Mirc telah terkoneksi ke sebuah server yang cukup singkat namanya: austnet. Sebuah channel kecil yang hanya aku dan ale yang tau: #myshelma. Ketika aku memasukinya, dua nama telah hadir disana, ChanOp dan Ale. Sebuah topic yang mengejutkanku tertera disana,"Shelma,..perasaanku gak enak. Kamu baik-baik aja disana?"

Kekasih hatiku telah disana dan aku hadir dengan berita duka.

Segera setelah nicknameku terpampang dilayar lappie, kulihat dimonitor Ale telah mengetikkan dua karakter khas, titik dua dan kurung tutup. Tersenyum ia padaku. Selanjutnya,

"Sayang..baru bangun yah? Dah cuci muka? dah cantik?"

Aku tak mampu berkata-kata. Jawabku singkat, titik dua dan kurung buka. Cemberut. Dibalas Ale dengan serentetan tanda tanya dan satu kata tanya,

"Kok? Ada apa Nona Shelma?"

Aku tetap tak menjawabnya. Tak ada kekuatan untuk menggerakkan jemariku, mengetikkan apa yang harus kusampaikan. Ia kembali menulis,

"Uh. Ada apa seeeeee, kok ga mau ngomong? Tau ga dr kemaren pikiranku ga enaaakk banget. Shelma sakit? Ada masalah pas presentasi? Kok diem... Jawab dong sayang...."
"Ale,..sayang...Shelma mau ngomong..."
"apa sayang...?"

Uh. Beberapa kali aku telah mendengar suaranya. Beberapa kali pula kata sayang itu kudengar. Suaranya tidak begitu bagus, hanya memang terdengar beda. Sexy, mungkin itu ungkapan paling jujur yang bisa kusampaikan. Dan kini di depanku, ia menulis sapa sayang...terbanyang suaranya..terbayang kemesraan dalam telepon itu. Akankah kembali kudengar kata-katanya, suara sexy-nya tatkala apa yang kurasa, apa yang kupilih ini kusampaikan padanya?

"uh...mmmmmmmmm.." Sebuah Bridge. Aku belum mampu mengungkapnya.
"Kok mmm doang.. lagi M Yah?"
"Gak. Shelma lagi gak M. uh...enak aja."
"Hehehehe.. iya iya.. ngga M yg itu. Tapi M yang lain iya...?"
"paan tu?"
"Mumet?"
"ale....maafin shelma..hiks.."
"maafin? hiks?"
"alee...shelma dah khianatin kamu.....huhuuuuuu"
"Khianatin? Khianatin apa? kok tambah ga jelas gini. Sayang...tarik nafas dulu deee...tenangin pikiran..."

Tenangin? Bagaimana bisa aku tenangin. Wahai lelaki pemilik jiwaku. Ingatkah kau pada mimpi buruk yang pernah kuceritakan dulu padamu? Tentang diriku yang terpenjara dan engkau pun tak sanggup membebaskanku? Kurasa, ini lah saatnya itu dimulai. Bukan hanya bunga tidur sayangku. Ini akan kita hadapi.

"Ale...shelma dah khianatin kamu. Kemaren, ayah menerima pinangan keluarga temannya. Dan secara ga langsung, shelma menerima karena..karena pernah mengatakan mau merawat anak lelaki yang mau menyunting shelma...maafin shelma.."mengalir semuanya dari barinku.

Hening. Jam dinding serasa berhenti berdetak ketika pada akhirnya aku menuntaskan kalimat itu. Aku telah menyampaikannya. Aku telah menyampaikan berita itu padanya. Ale terdiam. Entah apa yang terjadi disana, pingsankah dia? marahkah dia? Ya Allah, maafkan aku. Ampuni aku....

Tak tahan dengan keterdiamannya, aku perlahan mengetik...

"Ale...maafkan shelma.."

Tak ada jawaban, lalu...

"Jika sekarang ale mau benci shelma, bencilah. Aku rela...." Kutulis apa yang bisa kutulis. Perasaanku galau dengan ini semua.

"mmm..itu sudah final?,"ale mulai bicara.
"final?"
"Yah.. tak bisa dirubah lagi?"
"mmm...tidak. Ayah akan marah besar jika aku menolak..aku ga bisa apa-apa.. maafkan. Ini menyangkut hubungan antar keluarga. Bahkan harinya sudah ditentukan."

Aku berbohong padanya. Sampai detik itu, lelaki ini tak pernah tau bagaimana statusku dalam keluarga Arma. Tak seorang kawanku yang mengetahui keberadaanku dalam keluarga itu. Sungguh bukan sesuatu yang mengenakkan berada dalam posisi ini.
Aku telah siap semuanya. Setidaknya, inilah yang kurasakan sekarang. Aku ingin menghadapi semuanya, sendiri.

"Aku akan ke Jogja besok,"tiba-tiba Ale bicara.
"Ha?"
"Iya..besok aku ke Jogja. Aku jemput kamu.."
"Untuk apa?"
"Aku ingin bawa kamu kesini..." Ale menegaskan keinginannya.

Akankah ia datang menjemputku? bahkan alamatku pun ia belum tau. Ini kesalahan fatal kami? Selama kebersamaan kami yang masih dalam hitungan hari ini, kami terlena dalam perasaan sayang yang tak menduga banyak hal-hal lain yang musti dipikir. Tukar alamat misalnya.

"jangan...ga berguna..."
"ga berguna? Bagaimana kamu bisa ngomong gitu sementara kita belum mencobanya,...?"
"mencoba? mencoba apa?"
"saya akan hadapi bapakmu...aku akan bicara pada Beliau..."
"pleaseeee...jangan...kamu ga perlu berkeras keik gini..."
"kenapa?"
"ale..aku sayang kamu...aku mencintai kamu....aku ga ingin kamu susah...cari gadis lain...shelma ga p[antes buat kamu..."
"gadis lain? gak pantes? sejak kapan kosa kata itu ada di benakmu myshelma?"
"sayang..maafkan shelma..."
"aku besok akan ke Jogja..jemput kamu..dan kita kesini..hidup disini..."
"ngggaaaaaa....kamu ngga usah kesini...biar shelma sendiri yang tanggung ini semua...kamu selesaiin kuliah dulu.."
"kamu? kamu sendiri? lalu aku dimana? akankah aku hanya terdiam tatkala kamu dalam kegalauan? pria macam mana aku?
Shelma sayang...yang penting sekarang kita ketemu dulu...kita rundingkan semuanya bersama...
termasuk..kalo kita musti kawin lari..kamu masih mencintai saya kan?"
"kawin lari..?"
"iya..kenapa ngga...?"
"..aduh..binun shelma..."
"..ga usah bingung sayang....shelma tenangin diri disana...yakinlah..semua akan bisa kita atasi bersama..."Kalimatnya berusaha meyakinkanku.
"..alee...shelma pusing... mo bobo aja.."
"..mmmm..iya...kamu istirahat...aku juga mau quit..mo nyiapin buat besok..."
"ah..jangan...pleaseeee..ga usah ke Jogja..."

Percuma. Ia terlebih dulu keluar.

[01:35:13] *** Quits: Ale (fly@202.95.144.2389) (Exit: aku bukan lelaki pecundang yang meninggalkanmu dalam duka..luv u my shelma..)

Aku bertambah bingung. Kerinduan untuk bertemu, keengganan membawanya dalam tarian duka yang harus kumainkan, dan ah..aku ingin memeluknya. Aku ingin menangis dalam pelukannya, aku...aku ingin memberikan keindahan pertamaku padanya..hanya padanya. uh harus bagaimana ini.??

Taukah engkau apa arti keindahan pertama bagi perempuan? Adalah persembahan kesucian dan kehormatan untuk orang terkasih, orang tercinta. Ini mungkin berbeda dengan lelaki. Seorang perempuan akan berfikir seribu kali untuk menyerahkan kesuciannya. Seorang lelaki, bisa saja keperjakaannya hilang disembarang tempat. Kompleks pelacuran, WC kamar mandi juga karena berbagai sebab. Tangan yang berlumur sabun atau oli mungkin dua diantaranya. Sedang perempuan? tidak semudah itu. Walau, ada memang
perempuan lain yang menganggap itu bukan sesuatu yang penting. Itu urusan mereka. Bagiku ia adalah kehormatan. Ia adalah cinta kasih. Hanya orang yang kucintai yang berhak menyentuhku. Ini sumpahku.

Lelah aku berfikir, tak kusadari aku terlelap karenanya. Lelah, sungguh lelah.


====================


Dari jauh, rumah kost itu tampak besar dan rasanya setelah kembali kuperhatikan, ia bukanlah berbentuk sebuah rumah. Rangkaian kamar-kamar kost tepatnya, yang beratap asbes warna putih. Aku belum tau bagaimana tampak mukanya, karena dari tempatku memandang sekarang yang terlihat adalah bagian belakangnya. Di bale tepi pematang sawah ini aku terus memandang. Bale apa ini namanya? Ale dulu pernah cerita tentang beberapa keunikan bangunan bali yang memiliki beberapa bale yang khas. Bale bali? bale bengong? Mungkin satu diantara keduanya. Tapi kalau dirasa bale ini ada di tepian pematang dan di pinggir jalan mungkin ini bale untuk penjaga sawah.

Tadi, ketika menuju tempat ini, aku sengaja meminta sopir taksi untuk menurunkanku disini, agak jauh dari alamat yang kutuju itu.
Aku ingin mempersiapkan langkah. Bukankah sebuah tujuan yang baik harus disusun dengan langkah yang baik?

Aku baru menyadari sesuatu yang khas disini. Bahwa ternyata, di bagian sisi kota Denpasar masih ada persawahan seperti ini.
Kost itu benar-benar di tengah sawah, yang di hubungkan dengan jalan tak beraspal menuju sebuah jalan lain yang tak begitu ramai.
Mirip dengan di Jogja, walau tidak persis. Aku ingat, ini mirip dengan salah satu impian kami berdua dulu. Kami, aku dan Ale, pernah memimpikan membina sebuah keluarga kecil yang terletak ditengah sawah, kami bercocok tanam disana, merawat tanaman-tanaman itu tumbuh dan memakan dari apa yang kami tanam. Indah, sungguh indah jika saja itu semua bisa terjadi. Mirip keluarga cemara yang hidup di alam pedesaan yang menyatu dengan alam.

Tak jauh dari tempatku memandangi rumah kost itu, sebuah kenyataan yang berbeda terlihat. Jalan raya yang di penuhi hilir mudik dan lalu lalang kendaraan bermotor, rentetatan ruko yang berdiri memanjang sepanjang jalan dan suasana khas kota besar lain seperti pedagang kaki lima, yang walau tak sebanyak di Jogja atau kota-kota lain, pemandangan itu tetap ada. Ruko-ruko itu memiliki kesamaan satu sama lain yang khas. Warna merah bata pada kolom-kolomnya. Bata gosok kata Ale dulu. Bata gosok memang sesuatu yang lazim ditemui dalam bangunan-bangunan di bali. Ruko itu rata-rata bertingkat dua, dengan tiga lantai. Untuk menghitung kekuatan strukturnya jika dilakukan secara manual, sama saja dengan kita membatik kertas dengan perhitungan-perhitungan yang njelimet. Metode yang lazim dipergunakan adalah metode takabeya, yang me redistribusi momen yang menjadi bebannya. Kata Ale dulu, setiap bangunan tidak membutuhkan syarat yang neko-neko. Secara teknis, syaratnya hanya tiga. Jumlah gaya arah horizontal, arah vertikal sama dengan nol dan jumlah momen yang bekerja juga sama dengan nol. Yang membedakan pada masing-masing bangunan itu hanyalah fungsinya bagi manusia. JIka sudah bicara tentang fungsi yang dengan sendirinya akan bermuara pada bentuk bangunan, beban dan komposisi ruangnya. Pada tingkat ini, seringkali orang-orang sipil bersebrangan dengan orang-orang arsitek. Orang-orang arsitek yang mendesain menurut fungsi dan penataan ruang, seringkali berbeda keinginan dengan orang-orang sipil yang ingin simetris-simetris saja agar memudahkan perhitungannya. Tapi kata Ale lagi, semua itu sekarang bukan masalah yang besar karena banyak software yang mempermudah analisa dan perhitungan struktur di release seperti sap2000.

Ketika Ale menjelaskan itu semua dulu, aku hanya terbengong-bengong karena memang tidak mengerti maksud-maksudnya. Tapi begitulah dia. Ia ingin aku mengenalnya lebih dari sekadar mengenal untuk dicumbu dan dirayu. Ia ingin aku mengenalnya secara utuh, termasuk mengenal kawan-kawannya. Sesekali ia bercerita tentang satu-satu kawannya, perilaku mereka, ke-khas-an yang ada pada mereka dan caci makiannya pada mereka pula.

Kembali kupandangi rumah kost itu. Akankah aku berani melangkah kesana? Menemui satu penghuninya dengan segala duka yang
pernah mengiringi kami? Setelah aku bersusah payah mencarinya dan bertanya ke berbagai tempat? Ah, kenapa perasaan ini tiba-tiba muncul? Aku merasa galau untuk melangkah.

Beberapa hari menjelang keberangkatanku ke pulau Bali ini, aku kembali menyempatkan diri online di austnet. Hampir dua tahun sejak saat-saat terakhir komunikasi kami melalui irc. Aku mencari apakah ada informasi tentang Ale. Berbagai usaha kulakukan dengan bertanya kepada beberapa chatter yang ada disana. Banyak yang aku tidak mengenalnya. Orang-orang lama sudah menghilang rupanya. Nickname ale pun sudah tidak terregistrasi. Channelnya sudah pindah tangan. Dalam beberapa hari itu pula aku merenungi smua yang terjadi dalam hidupku. Lika-liku perjalanan irc ku, perkenalan dengan ale dan sebuah rasa takjub terhadap sebuah program komputer yang menghubungkan banyak insan dari berbagai tempat, menjalin komunikasi, bahkan menjalin perasaan cinta kasih. Inikah jawaban atas kebutuhan manusia modern? Benarkah itu yang kita butuhkan? Sebuah dunia tanpa batas? JIka benar ia tanpa batas, bukankah semestinya kami tak terhadang kenyataan kenyataan pahit yang menimpa kami? Apakah ini kesalahan kami dalam memaknai kemajuan teknologi? Entahlah. Ternyata diantara wilayah tanpa batas itu, kita justru terbatas oleh pengetahuan dan ilmu yang kita miliki. Aku masih manusia. Penuh keterbatasan.

Kuangkat pantatku dan berdiri. Jika terus aku disini, takkan pernah aku menggapai langkah lebih jauh. Takkan aku tahu benarkah cintaku ada disana. Masihkah ia mengingatku? masihkah ia menantiku? bagaimanakah rupanya kini? Apapun yang terjadi, aku harus kuat. Aku masih bisa merasakan getaran-getaran batin bahwa ia merindukanku. Dalam sebuah mimpiku, kulihat ia bermunajat. Ada namaku disebut. Pada saat-saat seperti itu, batinku bergetar.

Dalam beberapa langkah, kakiku akan sampai di gerbang rumah kost itu. Sebentuk pintu rel terbuka lebar. Sebuah hardtop krem dan beberapa sepeda motor parkir di halamannya. Hardtop itu dan tiga motor yang parkir seri ber pelat DK sebuah motor lain ber pelat B. Suasananya tampak sepi, seperti tak ada kehidupan. Saat itu jam ditanganku menunjukkan jam dua siang.

Dugaanku salah ketika menduga tak ada orang disitu siang ini. Seorang ibu-ibu berdiri tampak sedang mengerjakan sesuatu.
Kuamati sekilas, aha..sedang meracik bumbu rupanya dan di depan itu rupanya sebuah warung. Sebuah warung yang menempelkan dirinya pada sebuah dinding kamar kost yang kebetulan menghadap kearah utara. Agak samar karena jendelanya tertutup.
Rumah kost itu sendiri rupanya berbentuk letter U menghadap ketimur dan sebidang lain berada di tengah-tengahnya.

Langkahku perlahan dan pasti kuarahkan kepada ibu yang tengah meracik bumbu itu. Ia tak menyadari kehadiranku,
ketika aku menyapanya,...

"permisi ibu....,"aku mulai menyapanya.
"eh eh...e lha dallah.....ngageti ae...," Ia terkejut dan tak menduga kehadiranku disana.
"Ups..,"tak kalah terkejutnya aku. "maaf..maaf bu..,"aku berusaha meredakan keterkejutannya.

Kuperhatikan, ia seorang yang berumur sekitar limapuluhan. Beberapa bagian mukanya sudah berkeriput, ada rona sayu dimatanya.
Masa mudanya tampak tak terlalu cantik, namun sumringah. Bukan etnis bali, karena tadi sepintas ia berbahasa dengan logat jawa yang kental.

"adik ini siapa dan nyari siapa?, "mulai ibu itu bertanya setelah terlepas dari keterkejutannya.
"saya shelma Bu.."
"shelma? Bukan sales kan?"
"BUkan...saya shelma..saya kesini mau ketemu Ale. Ale masih tinggal disini BU?"
"Ale?"
"injih.."
"Namamu siapa tadi nak? sel sel..."
"shelma bu..."
"shelma..?" Diulangnya namaku. Kali ini diucapkan dengan nada bertanya.


Saturday, April 19, 2003

Tanpamu, Emosi Hari Ini Adalah Kesedihan Kemarin










Wednesday, April 16, 2003

Bukan Dongeng Terindah Tentang Cinta



Hamparan sawah dengan padi yang mulai menguning mengelilingi bangunan yang masih tampak baru itu. Beberapa petani tampak duduk dipematang, berbincang antar sesamanya dan beberapa orang anak kecil saling bekejaran, entahn sedang bermain apa. Bangunan itu bunkanlah satu-satunya bangunan yang ada disekitar pesawahan itu, ada sederet bangunan yang tampak sama. Bangunan baru itu adalah sebuah rumah kost yang pada akhirnya kutemukan alamatnya. Yah, tanpa perlu mendekat, aku dapat memastikan bahwa itulah tempatnya, karena persis seperti yang tadi di gambarkan ketika aku mencari di kostnya sebelum. Begitulah aku mencarinya, berbekal catatan lama yang pernah ia berikan, aku menelusuri satu-satu. Seminggu di pulau dewata ini, baru kemarin aku mantap melangkahkan kaki menelusuri jejaknya. Sebelumnya, lebih banyak terdiam di kamar hotel dan sesekali melangkahkan kaki keluar kamar, hanya untuk sekadar menghilangkan rasa curiga pegawai hotel karena aku terus mendekam dalam kamar.

Seminggu lalu, hari sabtu yang panas di bandara Adi Sucipto Jogjakarta, sempat kegalauan bertahta dihatiku namun segera kupastikan langkahku ketika Mbak Arma, kakak angkatku bertanya, "Shelma, kamu mantap dengan keputusanmu ini? Kamu siap menemui dia?"

Suaranya datar tanpa ada nada penekanan, hanya sorot matanya memaksaku untuk menundukkan kepala dan menjawabnya dengan anggukan. Tanpa kusadari,
air mataku menetes dan Mbak Arma sudah memelukku dengan erat, "Shelma, kalau memang keputusanmu sudah mantap, berangkatlah. Apapun yang akan terjadi disana, Mbak yakin kamu bisa hadapi. Pengorbanan kalian sudah cukup besar untuk disia-siakan."
"Iya Mbak," jawabku sesegukan, sebelum akhirnya Mbak Arma melepaskan pelukan dan melepasku pergi, meninggalkannya yang menatapku penuh keharuan.

Itu bukan kali pertama Mbak Arma melepasku pergi dengan tujuan yang sama. Bulan Puasa satu setengah tahun yang lalu, tahun 2002, Aku telah berpamitan dengannya ditempat yang sama karena hanya Mbak Arma yang mengetahui keberangkatanku. Namun ketika itu, tak ada kekuatan yang mampu menguatkan hatiku untuk menghadapinya. Bahkan untuk menatapnya takkala ia menjemputku di bandara Ngurah Rai, aku hanya berani menatapnya dari kejauhan, seorang lelaki yang telah menawan hatiku, dan membuatku tak mampu berpaling darinya. Seorang lelaki kurus dan cukup tinggi dengan rambut yang awut-awutan berbaju kemeja kotak-kotak. Persis seperti yang ia sampaikan ketika pagi sebelumnya aku sampaikan aku ingin bersamanya di Bali.

Di bandara Ngurah Rai itu, aku hanya menatapnya dari kejauhan. Lama, cukup lama sampai aku lihat ia gelisah dan meninggalkan bandara setelah aku tidak muncul dalam beberapa jam penantiannya. Sungguh aku tidak kuat untuk menjumpainya, dan segera setelah ia pergi, aku pun mencari tikel lain untuk penerbangan selanjutnya, kembali ke Jogja. Mengenalnya, adalah anugerah terindah dalam hidupku dan sekaligus awal cerita pilu dalam hidup kami. Bukan salahnya, melainkan aku yang dengan kebodohanku berkeras mengabaikan semua nasehat agar aku tidak menerima pinangan Aryo, yang bukan duda tak pula beristri namun beranak satu. Entah kabut darimana yang menyelimuti kepalaku ketika itu, hingga mataku, hanya menatap hanya satu sosok Mahadewi, putri si Aryo. Seorang anak kecil, yang ketika aku menatapnya,
yang tampak adalah masa kecilku. Aku ingin menyelamatkannya, aku ingin mendidiknya, itu saja. Aku mengenal Mahadewi ketika beberapa kali Aryo berkunjung ke rumah kami di Jogja sebelumnya, dan terlihat anak ini tak terurus. Selain itu, yang mengkhawatirkan, ia diasuh neneknya yang jauh dari lingkungan yg Islami. Aku khawatir akan masa depan anak ini. Karenanya, tak kuhiraukan peringatan kiri kanan, bahwa aku belum mengenal si Aryo secara mendalam, dan suara tajam Mbak Arma ketika itu, "Jika ada seribu Mahadewi, apakah kamu akan menikahi seribu bapaknya?"

Aku memang bodoh, namun jangan salahkan aku. Tatapan polos Mahadewi sungguh membiusku. Seperti cermin bagiku yang memperlihatkan bagaimana diriku dulu. Siapa Bunda yang melahirkanku, siapa Ayah yang karenanya aku hadir di Bumi ini, aku tak pernah mengenalnya. Hanya satu kotak perhiasan yang mereka tinggalkan untukku. Aku hanya tahu keluarga Arma, yang sejak aku masih dalam bungkusan gurita, yang mengasuhku. Mengenalkan aku pada ajaran Islam dan menjadikanku seperti saat itu, seorang gadis dewasa dan mengerti akan bagaimana hadirku disini. Ayah hanya pernah bercerita, bahwa ayah kandungku adalah seorang dari aceh, dan ibu dari sunda. Karena beberapa masalah yang tak dapat mereka atasi, mereka menitipkanku pada keluarga Arma. Karenanya, bagiku, menerima pinangan itu adalah sebuah pilihan untuk membalas kebaikan keluarga Arma. Tak kuasa aku menolak, ketika Ayah menyampaikan padaku bahwa beliau telah menerima pinangan dari kawan baiknya terhadapku, untuk anaknya: Aryo. Pertimbangan lain, tentu saja Mahadewi, bidadari kecil itu. Dan karena itu pula, aku rela mengorbankan jiwaku, yang saat itu tengah mulai merasakan kedalaman makna cinta bersama seorang lelaki pemilik jiwaku itu. Ale, singkat saja namanya. Ayah, kelak aku memanggilnya setelah ia memanggilku Mam.

Ale, bagiku bukan lelaki biasa. Perkenalan kami yang serba kebetulan dan kemudian dirangkai berbagai kebetulan lain membuat jiwa kami menyatu, menyublim dalam cerita cinta tiada akhir. Never ending lovebird, katanya kelak. Sebuah kebetulan yang mengantarkan perkenalan kami adalah ketika itu di irc, di sebuah channel yang cukup besar di Austnet yang memiliki sebuah website yang luar biasa interaktif. Aku marah besar ketika kutahu fotoku di upload oleh seseorang lain yang aku tak tau siapa dia.
Dugaanku, pastilah salah seorang kawanku yang kepadanya aku pernah kirim satu file fotoku, dan yang membuatku cukup sewot adalah tanpa seijinku, foto itu dipublikasikan. Eh, sebentar. Melalui irc? yeap. Perkenalan kami lewat irc, lewat chatting. Ga jauh beda dengan banyak pasangan lain di era gen-Net ini. Selanjutnya, aku berfikir keras bagaimana menghapus file foto itu. Sempat aku berusaha menguhubungi salah seorang adminnya, namun hanya dijawab dengan cengengesan, sampai satu sore, Ale yang menyapaku. Kalimat sapaannya singkat. "Shelma halaman tujuh?"

Aku cukup terkejut dan bertanya-tanya, namun segera aku tersadar dengan maksudnya halaman tujuh. Bahwa fotoku ada di halaman tujuh gallery members website itu, dan Ale ini adalah salah seorang adminnya. Segera aku manfaatkan situasi ini, untuk memintanya menghapus foto itu, namun ia punya penawaran lain,

"Bagaimana kalau di hidden aja, jadi hanya admin yang bisa lihat?"

Tanpa berfikir panjang, aku segera menyetujui tawarannya, karena bagiku yang terpenting foto itu tak terpublikasikan dan dikomentari macam-macam oleh pengunjung website, karena memang dalam website itu setiap foto yang ada dapat dikomentari, kecuali beberapa foto yang di setting untuk tidak dapat dikomentari. Beberapa saat kemudian, aku periksa kembali website itu, dan fotoku sudah tidak lagi ada disana. Seneng banget rasanya. Setelah mengucapkan terimakasih secukupnya, aku keluar dari irc.

Setelah tau fotoku tak lagi tampak disana dan menyampaikan rasa terimakasihku ke Ale, ada perasaan lega, namun kurasa ada yang kurang. Cukupkah itu hanya dengan ucapan terimakasih? Kurasa tidak, dan ketika aku kembali Online sore harinya, Ale kudapati juga sedang Online. Segera kusapa dia, dan setelah berbasa basi secukupnya,
aku tanyakan padanya apa yang kira-kira bisa kuberikan untuknya sebagai balas budi atas jasa baiknya itu. Dengan nada terkejut dan balik bertanya ia bertanya padaku,

"Lho, itu kan dah kerjaan gua. Dan emangnya, apa menurut kamu semua perbuatan baik harus ada balasannya gitu?"

Aku terhenyak dan sungguh diluar perkiraanku sebelumnya, yang mungkin saja ia mau dikirimi kenang-kenangan dari Jogja, dan setelah memperkuat argumentasi bahwa aku ingin memberi balasan yang pantas, ia menyerah dan mengajukan sebuah permintaan untukku.
"OK dee. Gini aja. Kamu baca dan kasih komentar semua tulisan gue di web. Ok?"

Cukup sederhana permintaannya. Aku hanya diminta membaca, lalu berkomentar atas tulisan-tulisannya. Ngga susah kupikir dan setelah berbasa basi, aku pamit padanya karena harus mempersiapkan pakaian kerja untuk kukenakan keesokan harinya, setelah tentu saja meninggalkan janji akan membaca tulisannya kemudian. Itu adalah kali kedua kami berkomunikasi. Senelumnya, walau sering aku melihat nicknamenya, tak pernah sekalipun aku menyapanya, begitu pula ia, sama sekali tak pernah menyapaku, walau biasanya ketika aku online, selalu saja banyak nama menyerbu masuk untuk menyapaku. Tapi aku cukup tau pula kenapa ia tak pernah menyapaku, karena ia pun terlihat jarang bicara di channel kecuali kepada beberapa orang yang tampaknya sudah begitu dekat dengannya. Dan entah kenapa, sejak saat itu ada naluri untuk menyelidik dengan siapa ia bicara dan yang terpenting bagaimana anak ini? Duh. Terlalu klise memang, ketika perasaan-perasaan aneh muncul hati selalu bertanya-tanya bagaimana, siapa dan mengapa. Wajar dan manusiawi kukira. Dari sedikit tanya sana sini, kemudian kutahu tentang Ale ini, yang sedang dekat dengan seseorang lain, Haniya. Pengetahuanku yang terakhir ini kemudian jadi basi, karena kelak kutahu, hubungan mereka telah lama berakhir. Hanya memang, mereka tetap dekat satu sama lain, walau jarak mereka berbeda delapan jam.

Malam selanjutnya, aku secara khusus online hanya untuk memenuhi janjiku pada Ale. Beberapa jam dalam malam itu, kuhabiskan untuk membaca satu-demi satu artikel yang ditulisnya. Satu yang paling awal kubaca, adalah sebuah artikel yang cukup panjang untuk ukuran web itu, yang ternyata mendapat rating tertinggi dari segi jumlah pembaca dan yang berkomentar. Judulnya singkat, "Fragmen kehidupan si Tole Terboyo: Kenangan diantara manusia manusia". Membaca artikel itu, aku terhenti cukup lama. Ah, ini bukan cerita biasa. "Ini cerita tentang hidupnya,"batinku. Dan lagi, gaya bahasanya mengingatkanku pada seseorang yang pernah aku kenal jauh sebelum ini. Setelah selesai membacanya, aku menulis komentarku. Tak langsung kutulis di website itu, karena dari pengalamanku, terkadang tiba-tiba disconnect dan hilang semua tulisanku, karenanya aku menulisnya di notepad. Ketika komentar ini selesai, kusadari ini terlalu panjang jika di paste kedalam website. Karenanya kuputuskan untuk mengirimkannya lewat email, langsung kepada empunya. Tapi, dimana emailnya? Ah, aku harus mencari tahu, dan segera aku online ke irc, yang lagi-lagi kebetulan menjumpainya. Dengan berseri-seri aku sampaikan padanya, kalau sudah baca namun belum aku kirim komentarnya karena ga tau dimana emailnya.
Segera setelah aku dapatkan emailnya, aku berpamitan kepadanya, karena malam telah semakin larut. Setelah itu, semua komentarku aku kirim ke alamat emailnya itu. Aku masih ingat, bagaimana aku berkomentar dulu.
Begini bunyi komentarku itu:

Hi Ale
hmm..sebelumnya aku mo bilang ttg Ale dulu..
dari tulisan2 kamu nih, tiba2 aku jadi inget dg ssorg waktu kuliah
dulu..waktu kita sama2 jatuh bangun ngelola sebuah bppm kampus
yg ngak jelas kapan terbitnya gara2 masalah klasik..masalah dana
buat naik cetak :p..wktu itu kita harus cari duitsendiri..ngalor-ngidul
cari sponsorship :p...saat itu kebetulan dia jadi pemred and Shelma
jd sekum..tiap hari kita mesti nongkrong di mabes B21 gitu biasa
orang sebut -krn tempatnya di Bulaksumur blok 21- disitu anak2
balairung biasa mangkal..
kadang habis kul, ato bolos kul kalo lg bt..bahkan sering dr rumah
kadang tujuanku cuma ke B21..sekedar ngliat coretan anak2 hari
itu..yah..kita emang punya semacam buku harian..disitu apa aja
boleh ditulis..mau cerita, apa aja deh..soal dosen,soal gebetan..mau
misuh juga boleh..hmm..dari buku yg udah ngak pantes disebut
buku sebenernya -karena udah kumel- aku bisa tau kabar si A si
B..n siap2 kalo ada tanda2 kali2 aja ada yang gebet
Shelma...wakakaka..
Temen aku yg mirip kamu itu..juga ngak pernah absen menulis di
situ....kadang cerita,puisi..ato apalah kadang hanya serangkaian
huruf2 yg ngak bisa diidentifikasi kan bentuknya..
abis baca tulisan Ale itu..ingatanku langsung melayang pada
temenku itu..dan dari situlah aku seolah olah telah mengenal Ale
bertahun2.. ceilee..
hmm back to topic deh..soal Terboyo yak..btw mo nanya
dulu..apakah Tole itu = Ale? huehuehee..canda ah..
apa yah komentar Shelma..sebetulnya aku koment ini jg krn dipaksa
Ale..krn aku utang sesuatu ama dia ^_^ ..ngak deng..mungkin itu
cuma sebuah jalan aja ya..buat mengenal kamu..dan mengenal
Shelma tentu saja :)
hmm Terboyo : Kenangan diantara manusia manusia
kalo dr keseluruhan titik awalnya Ale keknya mo menyampaikan
ama seorang ehm nya ttg apa tuh perubahan..perubahan adl hal yg
biasa..ngak perlu ada yg ditakutkan..dan untuk lebih meyakinkan
ehm nya itu, Ale flashback & mengangkat setting cerita dari
sebuah terminal terboyo -yg notabene kumuh,bau,banyak
preman,copet,org miskin-..mungkin sebuah dunia yg jauh berbeda
dg dunia yg dimiliki oleh ehm nya..but justru Ale berharap dari situ
lah ehmnya plus org2 yg membaca -yg notabene rata2 jg punya
dunia yg asing dg dunia 'terminal terboyo- bisa membuka mata dan
hatinya -contohnya tuh liat komenntar nya si Ammy :p-
iya ngak Ale?? waks..itu strategi bagus..kata dosen filsafat Shelma
dulu, kalo kamu mo pengaruhi pikiran orang..bawa dia ke dlm
suasana yg menarik,yg mungkin asing bagi dia..yg belum pernah dia
alami sebelumnya..gitu..
hehe..sok tau ngak sih gue... tauk deh..terlepas dari 7 an Ale mo
pengaruhi pikiran sapa? wallahu 'alam deh
waktu sampai pada ..."Sebulan setelahnya, si kasir tak lagi
disana...ia merintis tuk bisa melanjutkan
jenjang pendidikannnya,..tuk mencari diri yang lebih mendalam di
situasi yang berbeda..
tak lagi diingatnya si gadis yang mirip yuni shara itu, walo dia
sempat mencari dan
ternyata ia seorang marketing ristra House...pantes aja cantik :)
waks..aku ngak siap kalo ntar ending nya si Tole menjelma mjd
pengusaha kaya..yah bukannya ngak mungkin tapi lebih baik ngak
usah diceritakan sampai ke sana..aku lega ngak ada ending spt
itu..krn kesannya ntar cerita kamu jadi kek dongeng.. :p ato kek
cerita sinetron indonesia yg ceritanya bener2 'mprihatinkan'
semua...ngak usah dibahas yak..krn toh ngak gitu..
hm gitu deh yah..menurut Shelma cerita kamu itu sarat dg pesan
moral..ttg perubahan ..yg dialami oleh setiap orang..sesederhana
apa pun itu..perubahan itu terus berlangsung dan bergulir dari
detik demi detik..krn tidak ada yg abadi selain dari perubahan itu
sendiri...gitu kata orang2 pinter yak..kalo kita ngak
berubah..mending matik aja kali ..
trus kalo menrt aku penokohan tole masih kabur..pdhl dia lah titik
sentral nya kan? mungkin karena pada awalnya terlalu banyak
karakter manusia di sana..ada papi,mami,melati,pak No si yuni
shara..baru ketahuan kalo lakonnya tole saat akhir cerita, yaitu pada
saat toleber kawan dg operator telpon kampus..blablabla (disini
klimaks langsung antiklimaks nih? :) )..hmm tokoh mbak Herny kalo
ngak salah ..
but yg paling aku acungi jempol (kaki :p) kemampuan kamu
mdiskripsikan serentetan karakter satu persatu..waks..soft
banget..ngalir gitu aja ngak terkesan melompat2 &
ngakdipaksakan..bagus tuh..Shelma tau utk bisa nulis runtut kek gitu
butuh jam terbang tinggi..iya Ale? seep deh :)~ eh,..gitu dulu
komentar Shelma
teruslah menulis! (words speak louder than action..kata orang
sehhh) bye..cu

Begitulah komentarku ketika itu. Dan semenjak itu, aku merasa hubungan kami semakin dekat. Ga tau sapa yang memulai, perbincangan semakin dalam tentang masa lalu, masa lalu kami yang bukan kebetulan sesama pegiat pers kampus, dan beberapa kebiasaan dan hobby yang kami sukai. Beberapa kebetulan kembali terjadi,
tentang perasaan diantara kami, sampai kemudian ia menceritakan tentang beberapa rencana yang akan dijalaninya di Bali sana, yakni bersama kawannya menerbitkan sebuah Tabloid. Aku turut senang membacanya, namun terkejut karena tiba-tiba ia menyeretku kedalam perasaannya, memintaku menjadi pendamping hatinya. Walau perasaan sayang itu mulai tumbuh dihatiku, namun sungguh aku tidak siap secepat itu.

Ia suka memulai dengan kalimat yang tak terduga, Malam itu malam panjang bagi kami,

"hey shelma....kok aku jadi mikirin kamu ya..kadang yang kucari namamu.."
"waks..carinya dimana? di terminal terboyo nga ada atuh "
"di channel non.."
"hihi..."
"elo..? kadang nyari gue ga?"
"ini tadi iya. "
"oya..? heran aku juga..knapa juga nyari nyari kamu..kepikiran lagii sampe bongkar bongkar tumpukan majalah buat cek balairung."
"we have smthing in common kali. Balairung itu masa lalu Shelma "
"majalah kampus juga masa lalu gue. But the point is..i thinking bout u shelma dah punya pacar pa blom?"
"pacar?"
"iya.."
"kan udh cerita kmrn kalo Shelma lg solo karir"
"ga minat nyari?"
"ntar dulu ah maseh menata hati nee"
"klo minat bilang yaaaaaaa.. mmm.. ngga tau ne ketemu elo jadi ganjen"
"Ale ngak cari pacar lagi? kan di bali banyak tu ce2 cakep berbagai ras "
"itu dee pengen nyari yang mencari..klo ga sama sama nyari..ga matching kan"
"hmm masa gitu?"
"iya makanya nyari donkk ntar kan sama-sama nyari dee"
"sama2 nyari? ntar rebutan dunk. pake lomba ngak?"
"uhmmm..karena saling nyari yang dicari jenisnya beda..knapa ngga di temuin..."
"ditemuin?, bisa diaturrr hehehe"
"so?"
"apanya...? kok lelet nih"
"aduh susah banget ngomongnya"
"hahaha"
"tau deh ni ghrogi deh.. tumben.."
"kok?"
"ga tau. klo tau aku dah bilang.."
"ayo cerita lah"
"ah pacaran yukkk?"
"waks"
"nah kan klluar juga..ehhehehe"
"emang gbt yg laen pada kemana"
"ga ada. mau mnau ?"
"maksudnya? "
"gimana?"
"emang Ale selalu bgini? kan baru kenal ini. canda ah"
"klo serius?"
"dah brp ce kamu ajak gini, masa baru kenalllllllll, alasannya dunk"
"ga ada alasannya..apa semua perlu alasan?"
"ngak juga. tapi minimal ada faktor pendorongnya lah. kenapa2 nya"
"uhmmmmmm karena aku mau.."
"apa kamu ngak binun tiba2 ada ce ajak kamu pacaran. mau apa?"
"mau ma kamu"
"walah..."
"klo ga bisa ya ga apa apa sante aja.."
"sante aja.?--nanti juga ada ce lain gitu?"
"ga mau maksain diri.. itu intinya klo emang mau ya mau..ga ya gak.."
"apa yg kamu cari dari saya?"
"pengen nyari istri "
"so?"
"klo serius..aku akan berfikir kedepan..jenjang yang lebih jauh...ga sekedar haha hihi"
"kenapa tiba-tiba Shelma?"
"knapa musti tiba tiba saling bicara...? ada banyak yang ga bisa kita jelaskan.."
"ngak harus dijelaskan"
"so????????"
"tapi minimal kamu kasih saya pengertian"
"perlu waktu mikir yaa?"
"kamu kasih tau perasaan kamu lah"
"pengen kenal lebih jauh...dan kepikiran ttg kamu and...kepikiran kamu..and..mikirin kamu"
"apa itu cukup sbg pertimbangan kamu buat jadiin aku pacar kau?
"semua kan berproses..dan ini bisa jadi awal semuanya atau akhir semuanya..."
"jadi biarkan dulu berproses"
"uhmm begitu?"
"biarkan ulat jadi kepompong jadi kupu kupu nantinya. Uh ngak ada hubungannya nih"
"bagaimana klo kepompong itu kita tumbuhkan bersama..dan ...menemaninya tumbuh....dengan kebersamaan? agar ketika kepompong itu retak..."
"ulat jadi kepompong perlu sebuah poon perlu daun"
"dan kupu kupu yang indah itu..bisa terlahr dengan senyum.."
"hehe "
"mau ya..? apa jadiannya di darat?"
"hmm"
"gimana miss Shelma?"
"di darat ato di udara ngak masalah"
"so?"
"yah biarkan dulu ulat memakan daun2 dengan lahap"
"dah kenyang.."
"ha?"
"ya..........?"
"aha.."
"so?"
"jangan sekarang Le"
"knapa..?"
"bagi saya ngak gampang putuskan itu karena saya ngak pernah main2 yg begituan"
"tadi baca ngga..saya pengen serius..dan memikirkan kedepan..ga sekarang aja..sampe jenjang yang...kamu bisa baca sendiri diatas"
"iya saya juga makanya itu..aku ngak mau buru2"
"apa aku kapam kapam nanti kr yk aja ngobrol langsung..?"
"boleh..tapi ini sbnrnya ngak ada kaitannya langsung soal mo ketemu di chat ato kopi darat cuma masalah teknis aja kan "
"agar ada keyakinan...ada perkuatan..ada kekuatan...yang..smuanya bisa disatukan..klo di terima..."
"kalo ada prosentasenya kecil ngak begitu ngaruh"
"aku akan ngurangi ol..pengen kerja serius..sambil beresin TA...and..kontak ma kamu enakan lewat telepon.."
"kok sampe gitu?"
"iya..."
"biar yakin aku serius.."
"jadi tambah binun Shelma nee"
"begini..jika kamu menerima..aku kan mengurangi semua aktifitas yang lain..di web.."
"lah jangan atuh"
"Shelma...kasarnya...aku ngelamar kamu neeeeeee *serius*"
"kenapa bisa begituuu?"
"ga bisa jawab..."
"binun"
"duh..aku juga bingung..kepikiran..memikirkan.,.dan...berperasaaan begini...but.jika memang ini titik balik yang saya cari itu..saya akan serius..gimana non Shelma..? would u be a part of my soul?
"binun Shelma"
"Shelma.."
"tapi"
"tapi apa?"
"saya kayaknya bener2 udah kenal kamu sebelumnya terlepas kamu mirip ato ngak sama temen ku yg aku ceritakan tadi"
"mungkin..saya..masa lalu kamu yang terlewatkan.."
"hehe..maybe "
"ok deh...aku ga mau maksa..klo memang malam ini tidak..lain kali aku tidak akan melontarkan ini..biarkan ia hilang bersama angin..."
"hmm napa?"
"ga tau..perasaanku malam ini waktunya..lain kali...ga bukan kali ini,.."
"hmm..kamu jg lom yakin dg perasaan kamu sendiri"
"bukannya blom yakin..keyakinanku...malam ini ada sesuatu yang menghidupkan sebagian jiwaku yang hilang,,so jika saya yakin..saya jalani.."
"tapi kamu jg harus liat dari sisi saya dong jgn cuma perasan kamu jangan cuma keyakinan kamu
terus terang saya ngak bisa jadi pacar kamu malem ini
kalo itu yg kamu inginkan malem ini dan tidak ada lagi tawaran u malem lain ok deh aku ngak bisa apa"

Sampai disitu, aku bingung dengan situasi yang terjadi. Benar perasaan sayang itu sudah muncul, namun tetap saja semua begitu mengejutkan.
Walau begitu, tak urung keesokannya ketika aku membuka email, kudapati sebuah email darinya.
Ah, paling-paling kalimat perpisahannya dan aku ingin menulis email padanya untuk kali terakhir,

Hi Le...
setelah pembicaraan kita tadi malam..setelah saya
off..memang ada perasaan ngak enak dalam hati
saya..pahit dan sedikit getir..layaknya makan duku dan tak sengaja
mengunyah bijinya.. :(

tadi malam itu..saya betul2 ngak siap menerima
semua yg kamu tawarkan kepada saya..
menjadi bagian dari impian kamu..dan rencana2
kamu..
saya mengerti keinginan kamu..dan apa yg sedang
terjadi saat ini pada diri kamu..
pekerjaan baru kamu, dimana disana ada jiwa dan
masa lalu kamu..
pertemuan kita..dan masa lalu saya sekaligus masa
lalu kamu..
tapi bukan berarti semuanya bisa disatukan dalam
satu malam..pada satu saat yang sama..
tadi malam saya berusaha menjelaskan itu..
tapi saya tidak berhasil..dan kamu katakan tidak
akan ada lagi kesempatan kedua..

Tadi malam hanya ada 'titik balik"....hanya ada
keyakinan kamu..hanya ada kemantapan kamu..
lalu dimana kamu mau meletakkan perasaan
saya?..hidup saya?...ah apakah terlalu berlebihan
kalo saya b'harap kamu mempedulikan hal2 itu..
kalo toh tadi malam saya menerima kamu..berarti
saya tidak adil pada diri saya..

saya paksakan semuanya secara instan..dan itu
bukanlah diri saya...walaupun entah darimana
datangnya bbrp hari ini kamu tiba2 ada di dalam
pikiran saya..ingatan ttg masa lalu saya..
tetapi dengan tidak menerima kamu tadi malam..itu
juga berarti saya mengingkari sekeping hati
saya...dan itu sangat menyakitkan krn saya merasa
akan segera kehilangan kedekatan
denganmu..justru pada saat akan
memulainya..dengan penuh semangat dan
kerinduan..

..dan kamu katakan stlh malam ini..setelah saya tidak
menerima kamu malam ini... jikalau kita masih
berkomunikasi, maka yg ada hanya lah dua orang
yang saling mengetik, tidak ada jiwa dan perasaan
disana? haha..mana bisa saya berada dalam situasi
seperti itu? lebih baik saya tidurr..

tadi pagi..seusai subuh..ngak tau kenapa saya
sebutkan nama kamu dalam doa saya..baru pertama
kali saya lakukan itu.. pembicaraan kita semalam,
kembali terngiang2 di pikiran saya..pada saat saya
memakai blazer, saat saya berdandan dan
berkaca..pada saat saya memulaskan lipstik di bibir
saya tadi pagi..semuanya saya lakukan perlahan
lahan.. tak seperti biasanya..

dan saya mulai berpikir untuk meninggalkan
semuanya..setelah apa yang terjadi..saya akan
tinggalkan kamu, Edu, Pantomim, Swordfish,
Lando_Jr, Dennis19, Mayang_007, baby^angel, tutik,
Marun, Gujet, Ikez,..semuanya...bahkan saya
juga ngak akan peduli lagi pic saya mau di up load
dimana dan oleh siapa..

yang jelas saya berterimakasih pada semuanya..dan
bersyukur...atas warna warna yang selalu ada di hati
saya setiap saya bertemu mereka..setidaknya
selama 3 bulan terakhir ini..
oke deh Ale Sayang, saya baru sekali ini memanggil mu
dengan nama ini,..saya juga minta maaf atas semua
yg pernah saya katakan, yang tak bisa saya
berikan,..dan mungkin atas semua hal yang ada di
hati saya..yang seluruhnya belum sempat saya
ungkapkan..saya minta maaf..
*pamit*
smoga tabloid kamu sukses yak..bulan depan shelma
jg udh mulai kuliah kalo malem :)
saya akan selalu rindu dengan mu, Le :)
bye
Shelma

Kusampaikan rencana kuliah malam, karena memang aku berencana untuk melanjutkan ke S2 MM di UGM. Semuanya baru rencana. Lalu, rasa penasaranku mendorongku membuka email darinya dan aku terkejut ketika membacanya,

shelma,..
aku,..Ale
minta maaf atas apa yang terjadi malam tadi...
saat ini..
ketika email ini kutulis,.
disini sudah menjelang jam 3 pagi...artinya,..
tadi aku sempet pulang,..dan...berfikir,..kembali berfikir...
merenungi apa yang tadi terjadi bersama kamu,..finally,..saya
putuskan pagi ini kembali online tuk menulis email ini
untukmu,..

bagaimana kabar kamu,..?
jam brapa baca ini..? pagi atau sepulang kerja..?
ah aku merasa bersalah atas kejadian itu,..yang jika saja
kamu baca ini seusai kerja,..tentu apa yang tyerjadi malam
tadi mempengaruhi emosi dan psikologismu,..yang mungkin
berakibat menurunnya etos kerjamu,..maafkan aku...

lalu apa ya yang bisa kusampaikan?
tiada lain,..permohonan maafku atas sikap egoisku,..yah,..
kusadari aku egois,..cenderung mau menang sendiri,..
tapi saya akan sellau siap untuk minta maaf dan mengoreksi
diri,..

memang,..
kita kenal belum begitu lama,..
bahkan teramat baru,..kamu tau itu..dan selain aku merasa
sayang ma kamu...setelah sedikit mengenalmu,..
yah kusadari memang sedikit,..tapi seperti juga yang kamu
bilang...ada bagian dari jiwa saya yang kembali setelah
menyimak sedikitnya masa lalu mu...
ada kerinduan dan ada semangat,.

satu hal yang membuat aku berfikir,..begitu banyak kebetulan
yang mengiringi..kita...
persamaan orang pers...yang menjadi masa lalu,..yang menjadi
jiwaku..yah..pers..jurnalistik,.kata temenku, adalah
jiwaku,..sampe berkali kali aku diminta kembali dan aku
kembali...bersamaan ketika mengenalmu...dan tau ga,..
malam tadi...ketika aku pulang ke kost,.
komputerku desktopnya diganti ma temenku,.dengan fotomu...
lengkap sudah rangkaian kebetulan itu....

shelma,..
pada akhirnya,..
aku harus menulis,..
kita memang perlu waktu,.kamu tepatnya,..
kita sudah memiliki hati kita masing masing,...
ada tempat buatku dihatimu,.seperti katamu,.dan pasti ada
kerinduan dan impianku bersamamu,...
yah..kita perlu berproses,..disana kita kan tau,..kan
melihat,..pantaskah kita,.pantaskah aku bersamamu,..seseorang
yang baru kau kenal namanya ..,..
aku sayang kamu,..tanpa kusadari,..aku sayang kamu seperti
air yang mengalir,..datang diam diam dan menempati ruang
ruang kosong di dalam hati,...kuharap saling mengisi...masih
adakah ruang untukku setelah tadi malam...?
aku mulai merindukannmu,..sejak hari hari lalu sebenarnya..

me, Ale


Ah, sebuah pengakuan atau sebuah omong kosong besar? Walau ini di irc, dunia cyber, namun perasaanku sungguh lain.
Aku merasakan kejujuran, ketulusan pada kalimat-kalimatnya.
Beberaa hari setelah itu, enggan rasanya menyentuh lapie kesayanganku, enggan bersentuhan dengan realitas cyber. Tapi entah kenapa, semakin enggan aku
menyentuhnya, semakin kuat perasaan ini muncul, dan kala aku menyentuhnya kembali, membuka emailku, aku mendapati bejibun email dari Ale,

To: Shelma
Subject: Re: sibuk ya?
Date: Thu, 28 Mar 2002 13:21:02 -0500

hey hey..seandainya aku tahu bagaimana bisa menuliskan ini
dengan tetesan darah..ingin kugoreskan sepenggal kata yang
mungkin banyak orang mengatakannya usang, tapi bagiku
nyata....,"rindu"
kenapa dengan darah...
knapa yaa..
karena ia mengalir dalam sukma..tak pernah terasa kecuali
ketika engkau donor darah.,,...tapi ia menghidupimu...
ia menyatu dan ia hidup...
adakah kau rasakan itu?

sayang kamu,
Ale


Dan keesokannya, 29 maret 2002, melalui pergulatan yang tak kalah panjang, secara resmi kami ikrarkan kebersamaan hati. Bahagia sekali kala itu,
kala semua ganjalan dan isi hati mampu kuungkap. Begitu pula ia.

"ini perasaan shelma ya.."
"iya.."
"sebagian dari hati saya bilang ih shelma masa baru kenal? lom ketemu bener? lom tau..blabla and sebagian dari hati saya yang lain bilang hmm..hehe"
"and.."
"binun shelma"
"baca bismillah,.."
"sebagian dari hati saya juga selalu pengen deket sama kamu"
"jadi..?"
"dan yg terakhit itu yg bikin keputusan sekarang. u got what i mean?"
"write it please.."
"u know lah.."
"hari ini...Shelma dan Ale,..adalah satu pasang kekasih..?"
"yup"
"alhamdulillah.."

Kala itu, timestamp di lappie, menunjukkan jam 07:51:44 WIB. Ini sungguh luar biasa, biasanya pedekate ke aku lumayan susah, entah kenapa dengan Ale, total jenderal sempat kali chatting, kami bisa jadian, dan ia menjajikan akan datang ke Jogja awal bulan nanti.
Selanjutnya, aku merasakan sensasi perasaan yang luar biasa indahnya, walau diantara kami belum saling bertemu. Simulakrum cinta? Iya rasanya. Tak ada batas yang jelas, semua kabur antara imajinasi dan realita. Aku menjalani hari-hariku selanjutnya dengan senyum,
bahkan sampai Eva, kawan sekantor, menggodaku karena memperhatikan perubahan dalam diriku,..."waaa...Shelma jatuh cinta yaa....ceria banget..,"begitu komentarnya. Aku hanya tersenyum lebar dan tak mampu berkutik ketika ia menodongku untuk sebuah makan siang.

Keceriaan yang ada pada diri kami, saling kami sampaikan. Rasanya, tiada saat terlewatkan tanpa berfikir tentangnya. Rangkaian email saling berbalas. Semua indah.

jogja..april,8,2002

Le,
jam 12 teng nehh....waktunya makannnnnnnnnnnn..hueheue..aku barusan pesen lotek ma office boy..kamu tau lotek ngak? enak tuu..keik gado2, tapi bumbunya langsung dicampur gituh...uenak dee :p

hey say say
aku barusan baca file logs..isinyaa pembicaraan kita semalem..hueuhuehe lucuu juga dee..shelma baca sambil senyam senyum sendiri..
kok bisa yak..tau2 kita jadian..hehe..padahal ya Le, biasanya aku ma co itu..kenal deket duluu ntar baru jadian..pdkt nya susah loh kalo ma shelma..katanya gituuuu ..
tapi ma kamu? walah gampang banget yak :p ..napa yah..hmm apa karena banyak kebetulan2 yg mengiringi kita? tau dee..wallahu'alam..tapih..itu pengaruh banget loo..& mungkin eh pasti itu ada yg ngatur yak..tapi shelma sampe skrg juga ngak tau penjelasannya gimanaaa...
n krn keterbatasan ilmu kita...
kita cuma bisa bilang..ah kebetulan dee....gitcu say.. miss u

walahhh Shelma jatoh cinta..hueuehuehue..gitu kata si Eva temen shelma se kantor :p~ ..yey biarin dee..
hmm Le..cinta itu apa sehh?
Love is blind? hmm i think love is blend
campur aduk gituh..mungkin seperti gado2 ato seperti lotek? ia mencampur antara realita dengan imaji..batasnya ngak jelas..simulakrum gado2? simulakrum lotek? ah tau deeh,..yg jelas enak untuk dinikmati :)


cinta saya ma kamu..keik apa yak?
hmm mungkin gini versi gombal nya :p
saya (bersama kamu) seolah olah barusan menambatkan sauh pada sebuah dermaga atau pulau... dan mungkin, saat saya berada dalam kebersamaan bersama kamu..
saya kehilangan kebebasan melihat dunia luar..tapi saya menemukan dunia baru yang membuat saya ngak terlalu kecewa karena kebebasan saya melihat dunia luar sudah terampas..
karenaa buat apa kecewa? toh saya mendapatkan semua yang saya inginkan dari dunia baru saya..so? nuthin to loose..

sayyyyy
mari berangkat!!!
angkat dan lepaskan sauh..biarkan berlayar..menikmati desau angin..menikmati samudera ketidakterbatasan..
mari kita limpahkan cinta.. pada setiap perubahan riak dan gelombang arus samudra..
mari meng-ada dalam keberadaan segala yang ada.
Meski mungkin tak ada lagi dermaga yang bisa disinggahi. Meski mungkin kelaparan kita tanpa bekal yang memadai.
Alam akan menyusui kita.
do u believe that??

waaaaaa ampir jam 1 nehh..gtg..makan lotek dolooo..sholat duluuuuu..
*cup* ^_^


Memang benar kata orang, ketika kita saling bercinta, dunia serasa milik berdua yang lain ngontrak. Begitu pula yang kurasakan.
Sebuah pertemuan bukanlah sesuatu yang luar biasa bagi kami. Pemaknaan cinta lebih kami tekankan. Itu bukan berarti tak ada hasrat kami berjumpa,
sangat ngebet malah. Karena kengebetan yang sangat, Ale merencanakan berangkat pada awal april. Hatiku berbunga-bunga. Bayangkan, siapa se yang ga bahagia dan berbunga-buka ketika buah hatinya
datang menyapa kehadapan kita? Namun, ah, ini terlalu klise. Selalu ada kendala dalam sebuah cerita. Secara bersamaan, oleh kantor aku ditugaskan presentasi ke jakarta,
dan Ale pun harus menghadapi ujian dikampusnya. Rencana kami tunda. Jadilah harapan tinggal harapan, pertemuan yang kami impikan, dengan sendirinya harus mengalah demi masa.

Beberapa hari kemudian, aku mendapat kabar gembira, bahwa acara presentasiku ditunda seminggu kedepan. Perasaanku sangat riang, tapi tak lama. Segera kuingat, bahwa Ale masih harus ujian. Ah, sungguh
menyebalkan. Uh beginikah rasanya rindu? Kenapa ia menyiksaku. Selama masa ketidakpastian penantian kapan kami akan bertemu itu,
kami tetap berkomunikasi memperdalam pemaknaan satu-sama lain. Tentang cerita cinta, tentang makna hidup yang tergores, tentang hasrat dan impian. Bahkan ketika itu,
kami punya room tersendiri di austnet, #myshelma. Aha, itulah rumah kami, tempat kami bersama mencurahkan isi hati bercerita tentang mimpi-mimpi. Pernah satu ketika aku bermimpi buruk, yang kemudian kuceritakan padanya.
Aku merasa seolah-olah berada dalam sebuah penjara. Tak seorangpun bisa menyelamatkanku, tak juga Ale. Anehnya, semua tak jelas bagaimana aku bisa berada dalam penjara itu, siapa hakim yang mengadili, siapa pula jaksanya.
Kurasakan kegelisahan dalam diriku, kurasa juga pada Ale. Ia terdiam cukup lama daan aku tau ia sama sekali tidak lagg apalagi DC sampai akhirnya ia berkomentar bahwa itu hanyalah bunga tidur.
"Ga masalah sayang... itu hanya mimpi..." Kalimatnya menenangkanku.

Hari-hari terasa begitu panjang dalam seminggu setelahnya, karena selanjutnya aku harus ke jakarta. Komunikasi kami akan terputus, dan ah..Ale di bali pun tak bisa kemana-mana termasuk ke warnet. Apa pasal? Ketika aku di jakarta,
di Bali bersamaan dengan hari raya nyepi. Komunikasi kami terhenti total. Ale tidak punya HP, telepon kost nya pun tidak diangkat. Katanya, telepon kost ada di rumah ibu kost dan pada hari-hari tertentu mereka jarang dirumah karena banyak acara di Pura.
Ah! Penghalang, penghalang, penghalang. Selalu saja ada penghalang!

Disebuah hotel dijakarta, hatiku risau. Perasaan tidak menentu, seolah olah akan kehilangan sesuatu. Setelah presentasi tadi siang, tiba-tiba ada perasaan
gundah dihatiku. Ada apa ini? Dalam kegelisahan itu, ponselku berdering, kuperhatikan nomor rumah di Jogja. Ketika kuangkat, terdengar suara Ayah diseberang sana yang memintaku segera pulang,..
"Ayah minta shelma segera pulang...tadi keluarga Aryo datang meminta shelma, dan ayah sudah menerimanya...."

Ahhhhhhh! Bagai disambar petir rasanya. Inikah jawaban atas kegelisahanku sepanjang hari ini? Secepat ini kah? Tak habis aku mengerti, inikah takdirku itu? Semua tiba-tiba hadir didepanku,
tentang Ale yang kukenal lewat scan fotonya, si Aryo dan anaknya, Ayah dan keluarga dirumah, Ayah dan Ibu kandungku yang tak pernah kutahu dimana mereka, masih hidup ataukah tiada, semua mengepungku.
Ah! Aku ga tau, bagaimana ceritanya kemudian karena sesaat kemudian, kuambil gunting...dan satu-satu rambut panjangku terpenggal. Hidup ini rangkaian memilih dan dipilih, melihat dan dilihat, aku dalam posisi ini sekarang.
=================
note: cerita ini bersambung....
tambahan: ketika cerita ini selesai nantinya, itu artinya juga adalah saat teakhir gw nulis di net..... hahahhaha
tambahan lagi: cerita ini juga aku posting di forum kafegaul.com
=================